Inovasi Arsitektur – Negara yang satu ini memang tidak kehabisan ide menciptakan inovasi di bidang apapun, termasuk di bidang teknologi arsitektur. Salah satu prestasi yang mengundang kagum adalah pemerintah Shanghai berhasil memindahkan gedung sekolah seberat 7600 Ton ke tempat barunya.
Inovasi arsitektur ini menggunakan kaki robot yang pasang sebagai penopang bangunan yang terbagi menjadi dua kelompok. Sebelumnya, para pekerja sudah menggali di area gedung dan memasang 198 dukungan kaki hidrolik di ruang bawah bangunan tersebut.
Baca Juga: The Palm Jumeirah, Konstruksi Pulau Reklamasi Terbesar Di Dunia
Inovasi Arsitektur di China
Cara kerja dari kaki hidrolik tersebut, mengikuti langkah naik-turun seperti langkah kaki manusia dengan menghabiskan waktu selama 18 hari sejauh 62 meter dan diputar 21 derajat dari semula.
Gedung tua ini dibangun pada tahun 1935 yang digunakan sebagai konsesi Prancis di kota Shanghai. Pihak otoritas setempat mengatakan ” memindahkan La Lagena bertujuan untuk efektivitas pembangunan perkantoran dan melindungi warisan budaya bersejarah tak benda, pusat pendidikan budaya dan inkubasi inovasi”.
Menurut informasi yang dikutip dari situs odditycentral, tim insinyur proyek menjelaskan bahwa kaki robotik tersebut bekerja dengan cara “meniru gerakan kaki manusia” dan kemampuan “berjalan” tidak hanya mengesankan daripada metode bergerak tradisional, tetapi menghemat waktu 20 persen lebih efesien.
Walaupun ini merupakan kali pertama Shanghai menerapkan metode “mesin berjalan” dalam proses relokasi bangunan. Tidak diragukan lagi bahwa ini bukan kali pertama sebuah bangunan dipindahkan di kota tersebut.
Shanghai merupakan contoh kota dalam pelestarian warisan karena kota ini memiliki sejarah panjang dalam melakukan relokasi bangunan-bangunan tua. Sebelumnya, pada tahun 2003, Aula Konser Shanghai dipindahkan dengan ketinggian yang mencapai 66,5 meter dan dinaikkan sebesar lebih dari 3 meter.
Tidak hanya itu, pada bulan Februari 2010, struktur tiga lantai dari Sekolah Menengah Minli menyelesaikan jalur sepanjang 57 meter. Hal yang menarik, Aula Mahavira, paviliun utama di Kuil Buddha Giok, juga mengalami pemindahan sejauh 30,7 meter ke arah utara pada bulan September 2017.
Selama Revolusi Kebudayaan yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1976 yang digagas oleh pemimpin Partai Komunis Mao Zedong, banyak bangunan dan monumen bersejarah dihancurkan.
Namun, setelah kematiannya, pemerintah memberikan status “dilindungi” kepada sejumlah bangunan sebagai bentuk pengakuan akan nilai sejarah yang mereka miliki.