Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain ke Kontraktor?

5
(2400)

Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain – Banyak orang yang belum tahu kalau perencanaan saat membangun rumah tidak hanya sekedar menyusun RAB atau memilih material berkualitas saja.

Dalam perencanaan tersebut, Anda juga perlu menentukan ingin menggunakan desain rumah yang seperti apa.

Apakah ingin desain yang minimalis, scandinavian, industrial, atau tropis?

Desain yang sudah ditentukan sebelum proyek konstruksi dimulai bisa mempercepat proses pembangunan rumah.

Pastinya Anda bertanya-tanya, mengapa desain rumah harus ditentukan sebelum proyek pembangunan dimulai?

Jawabannya sudah pasti karena pengerjaan desain membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung seberapa besar bangunan yang akan dibangun.

Namun, waktu pembuatan desain tersebut belum termasuk pengerjaan revisi dari klien, ya. Jika ada revisi desain dari klien biasanya membutuhkan waktu pengerjaan tambahan untuk menyelesaikannya.

Maka dari itu, penting sekali untuk mengutamakan desain bangunan rumah saat membuat perencanaan pembangunan rumah, sehingga kalau ada desain yang tidak sesuai keinginan bisa langsung direvisi tim arsitek.

Terkadang sebagian orang ada yang menyampaikan revisi desainnya saat proyek sudah berjalan, sehingga harus diubah dari awal lagi.

Tentunya hal tersebut sangat tidak disarankan, ya! Karena bisa membuat proses pembangunan lama siapnya dan biaya jadi membengkak.

Disarankan untuk menyampaikan revisi desain sebelum proyek pembangunan dimulai, agar Anda tidak mengalami kerugian dari segi waktu dan biaya.

Jika Anda bingung bagaimana cara menyampaikan revisi desain ke kontraktor, bisa banget buat simak pembahasan kali ini.

Pembahasan artikel kali ini akan bahas lebih detail bagaimana cara menyampaikan revisi desain ke pihak kontraktor yang benar, sekaligus tips menghindari revisi desain.

Baca Juga: Jasa Desain Gambar Rumah Profesional & Terpercaya

Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain ke Kontraktor yang Benar?

Terkadang ada beberapa orang yang tidak berani atau tidak tahu bagaimana cara menyampaikan revisi desain ke kontraktor.

Alhasil mereka hanya menerima hasil bangunan apa adanya dengan hasil yang tidak sesuai.

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menyampaikan revisi desain ke kontraktor:

Memastikan Revisi Sudah Diperhitungkan dengan Matang

Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain

Sebelum menyampaikan revisi kepada kontraktor, pastikan perubahan yang kamu inginkan sudah benar-benar dipikirkan dengan matang.

Jangan sampai revisi dilakukan secara impulsif atau karena pengaruh referensi mendadak dari media sosial.

Misalnya, kamu sudah menyetujui desain dapur minimalis dengan dominasi warna putih, lalu tiba-tiba ingin mengganti ke gaya industrial dengan bata ekspos.

Perubahan besar seperti ini akan berpengaruh pada material, waktu pengerjaan, dan biaya tambahan.

Tipsnya:

  • Cek ulang kesesuaian desain baru dengan konsep awal rumah.
  • Hitung ulang kebutuhan material yang mungkin berubah.
  • Diskusikan dengan keluarga agar keputusan final tidak berubah lagi.

Semakin matang revisi yang kamu ajukan, semakin mudah kontraktor menyesuaikan pekerjaannya tanpa membuang waktu.

Menyampaikan Revisi Desain Secara Tertulis

Kesalahan komunikasi sering terjadi karena revisi hanya disampaikan secara lisan.

Padahal, kontraktor biasanya menangani beberapa proyek sekaligus, dan instruksi lisan bisa saja terlupakan atau disalahartikan.

Oleh karena itu, buatlah revisi dalam bentuk tertulis atau visual, seperti:

  • Catatan detail di file PDF atau dokumen Word.
  • Gambar kerja revisi dari desainer (AutoCAD, SketchUp, atau 3D render).
  • Mark-up visual pada gambar desain (misalnya dengan lingkaran atau tanda panah).
  • Email atau pesan teks yang bisa terdokumentasi.

Dengan begitu, baik kamu maupun kontraktor memiliki bukti komunikasi yang jelas. Ini penting jika di kemudian hari ada perbedaan hasil dengan kesepakatan awal.

Menggunakan Bahasa yang Jelas

Saat menyampaikan revisi, gunakan bahasa yang spesifik dan terukur. Hindari kalimat yang multitafsir seperti:

“Saya ingin tampilannya lebih elegan” atau “Bisa nggak dibuat lebih luas sedikit?”

Lebih baik ubah menjadi kalimat yang konkret:

“Ganti cat dinding dari putih doff ke ivory satin.” atau “Geser dinding bagian pantry sejauh 30 cm ke arah ruang makan.”

Kontraktor bekerja berdasarkan ukuran dan spesifikasi teknis, bukan persepsi subjektif. Semakin detail dan jelas revisi yang kamu sampaikan, semakin kecil risiko miskomunikasi di lapangan.

Baca Juga: Butuh Jasa Desain Bangunan? Berikut Rekomendasinya!

Mendiskusikan Dampak Revisi

Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain

Setiap revisi berpotensi menambah biaya atau memperpanjang waktu pengerjaan.

Karena itu, selalu minta kontraktor untuk menjelaskan dampaknya secara terbuka sebelum menyetujui revisi.

Beberapa hal yang perlu dikonfirmasi:

  • Apakah material lama bisa digunakan kembali?
  • Berapa tambahan biaya dan kenapa?
  • Apakah revisi ini memengaruhi urutan pekerjaan lain?
  • Apakah ada risiko terhadap kualitas hasil akhir?

Kontraktor yang profesional biasanya akan membuat addendum atau surat perubahan kerja (VO – Variation Order) yang memuat detail perubahan, harga tambahan, serta waktu pengerjaan tambahan jika ada.

Dokumen ini penting untuk menjaga kejelasan dan profesionalitas kedua pihak.

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Revisi

Bagaimana Cara Menyampaikan Revisi Desain

Waktu penyampaian revisi juga sangat menentukan. Idealnya, revisi desain disampaikan sebelum pekerjaan di lapangan berjalan terlalu jauh.

Contohnya:

  • Jika ingin ubah layout ruangan, sampaikan saat masih tahap perencanaan atau sebelum dinding permanen dibangun.
  • Jika ingin ganti material finishing, sampaikan sebelum tahap finishing benar-benar dimulai.

Menyampaikan revisi di saat pekerjaan sudah 80–90% selesai bisa menyebabkan pembongkaran, pemborosan material, dan konflik waktu.

Jadi, semakin awal revisi disampaikan, semakin kecil risiko kerugian di kedua pihak.

Baca Juga: 8 Jenis Desain Rumah yang Paling Populer

Tips Menghindari Revisi Desain Bangunan Rumah

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindari revisi desain:

Menentukan Kebutuhan & Desain Sejak Awal

Langkah pertama untuk menghindari revisi desain adalah menentukan kebutuhan dan gaya rumah secara detail sejak awal.

Buat daftar pertanyaan untuk diri sendiri seperti:

  • Berapa jumlah penghuni rumah?
  • Apakah perlu ruang kerja, ruang tamu besar, atau area bermain anak?
  • Apakah ingin konsep rumah tumbuh (bisa ditingkatkan di masa depan)?
  • Gaya apa yang paling disukai — minimalis, industrial, atau klasik?

Tuliskan semuanya agar arsitek bisa memahami kebutuhan Anda secara utuh. Semakin detail brief yang diberikan, semakin kecil kemungkinan desain harus direvisi.

Menggunakan Referensi Visual

Sering kali klien hanya menyebut “ingin rumah minimalis” tanpa memberikan contoh visual

Padahal, kata minimalis bisa berarti banyak hal — ada yang cenderung ke skandinavia, ada juga yang bernuansa japandi atau industrial.

Karena itu, gunakan referensi gambar atau moodboard dari Pinterest, Instagram, atau katalog desain rumah.

Tunjukkan contoh yang Anda sukai kepada arsitek. Dengan begitu, ia akan lebih mudah memahami selera dan arah desain yang diinginkan.

Baca Juga: Aplikasi Desain Rumah yang Sering Digunakan Arsitek

Menentukan Anggaran Sejak Awal

Revisi desain bukan hanya soal estetika, tapi juga soal anggaran.

Sering kali, desain sudah jadi dengan tampilan yang megah, namun ternyata biaya pembangunannya jauh di atas kemampuan finansial. Akibatnya, desain harus diubah ulang agar sesuai dengan budget.

Untuk menghindarinya:

  • Tentukan range anggaran sejak awal (misalnya Rp600 juta – Rp800 juta).
  • Mintalah arsitek atau kontraktor membuat desain dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sesuai batas tersebut.
  • Jangan lupa diskusikan juga material, finishing, dan spesifikasi bangunan agar hasil akhirnya sesuai dengan kemampuan dana.

Bagi Anda yang ingin membuat desain rumah namun takut salah dan ada revisi, bisa percayakan MBD Kontraktor, dijamin tidak ada kesalahan desain dan bisa langsung digunakan oleh tukang di lapangan.

Tertarik gunakan jasa arsitek dari MBD Kontraktor, Anda bisa langsung hubungi nomor berikut:

0821-7704-8388

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Klik bintang untuk memberikan penilaian Anda!

Berdasarkan penilaian 2400 orang, rating rata-rata saat ini: 5

Belum ada yang memberi suara. Jadilah yang pertama menilai postingan ini!

Karena kamu merasa tulisan ini bermanfaat...

Ikuti kami juga di media sosial, yuk!

Mohon maaf jika artikel ini kurang membantu

Bantu kami jadi lebih baik!

Apa yang bisa kami perbaiki dari tulisan ini?

Farah Fadhillah Khairani
Farah Fadhillah Khairani