Cara Membuat Timeline Renovasi — Masih banyak orang yang melakukan renovasi rumah tanpa menggunakan bantuan dari orang yang ahli dalam mengerjakan renovasi.
Mereka menganggap kalau renovasi rumah bisa diperbaiki sendiri selagi kerusakan tersebut tidak terlalu parah. Misalnya mengecat ulang dinding atau mengganti keramik lantai.
Padahal, mau itu kerusakannya kecil atau besar tetap perlu andil dari orang yang ahli dan berpengalaman dalam mengerjakan renovasi rumah.
Untuk menemukan orang yang berpengalaman dan ahli dalam merenovasi rumah, Anda bisa menggunakan jasa kontraktor yang terpercaya.
Jasa kontraktor punya banyak tim lengkap yang terdiri dari mandor, arsitek, site manager, teknisi listrik hingga tukang bangunan.
Dengan menggunakan kontraktor, Anda tidak perlu repot-repot mengurus perencanaan dan pengerjaannya karena semuanya akan dibantu dan diurus oleh tim kontraktor.
Tim kontraktor biasanya bekerja sesuai timeline pengerjaan yang telah disusun sebelum proses renovasi dimulai.
Untuk membuat timeline tersebut tentunya tidak bisa dilakukan sembarangan, harus sesuai dengan di lapangan dan faktor lainnya seperti ketersediaan material, tenaga kerja hingga anggaran.
Sebenarnya ada cara membuat timeline renovasi rumah agar proyek bisa berjalan lancar tanpa mengalami kendala yang bisa menimbulkan kerugian besar.
Untuk cari tahu cara membuat timeline renovasi rumah yang tepat, Anda bisa simak artikel MBD Kontraktor kali ini, ya!
Simak kedua pembahasan tersebut lebih detail di pembahasan berikut ini.
Baca Juga: Cara Mengawasi Renovasi Rumah Tanpa Harus Selalu di Lokasi
Cara Membuat Timeline Renovasi Rumah yang Realistis & Anti Ribet!
Proyek renovasi rumah tidak bisa langsung dikerjakan, perlu perencanaan dengan timeline yang jelas agar selama pengerjaan berjalan lancar, dan tukang juga tidak bingung memulai pekerjaannya dari mana.
Ada beberapa cara membuat timeline renovasi rumah yang perlu diketahui sehingga Anda bisa lebih mudah memantau proses pengerjaan renovasinya.
Berikut ini beberapa cara membuat timeline renovasi untuk renovasi rumah yang realistis dan anti ribet:
Tentukan Lingkup Pekerjaan dengan Jelas
Cara pertama untuk menyusun timeline pengerjaan renovasi yaitu cari tahu dan tentukan terlebih dahulu lingkup pekerjaannya dengan jelas.
Jika lingkup pekerjaannya jelas, estimasi waktu pengerjaannya semakin akurat.
Untuk renovasi ringan seperti mengecat dinding, mengganti keramik, atau memasang plafon biasanya membutuhkan waktu mingguan.
Kalau renovasinya besar seperti mengubah layout, menambah ruang atau lantai, atau memperbaiki struktur bangunan membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Biasanya, kesalahan yang sering dilakukan banyak orang saat menyusun timeline renovasi rumah yaitu tidak menentukan lingkup pekerjaannya. Alhasil, timeline tidak realistis saat proses pengerjaan dimulai.
Survey Lapangan untuk Mengetahui Kondisi Existing

Untuk membuat timeline renovasi, Anda harus melakukan survey lapangan terlebih dahulu untuk memahami kondisi di lapangan. Dari hasil survey, Anda bisa tahu beberapa hal berikut:
- Kondisi dinding rumah
- Kualitas struktur bangunan rumah
- Tata letak plumbing yang lama
- Kondisi lantai dan elevasi
- Kebutuhan bongkaran
Kondisi existing yang bermasalah bisa menambah durasi pekerjaan renovasi, contohnya:
- Dinding lembab butuh 3-7 hari untuk pengeringan
- Instalasi listrik lama harus diulang membutuhkan waktu 1-2 minggu
Jika rumah masih ditempati saat proses renovasi berlangsung biasanya progres pengerjaan bisa lebih lambat.
Survey lapangan ini juga membantu tim kontraktor untuk membuat perhitungan waktu yang realistis, bukan hanya sekedar teori atau asumsi saja.
Membuat Urutan Pekerjaan dari Awal sampai Finishing

Setelah mengetahui lingkup pekerjaan dan kondisi di lapangan, tim kontraktor akan membuat alur pekerjaannya per tahap. Untuk urutan renovasi mengikuti urutan berikut:
Tahap 1 – Bongkaran
Membutuhkan 1-7 hari pengerjaan. Semakin banyak perubahan layoutnya, maka proses pembongkarannya semakin lama. Pekerjaan ini harus dilakukan hati-hati agar tidak merusak struktur bangunan utama.
Tahap 2 – Struktur & Dinding
Pekerjaan ini membutuhkan 1-4 minggu dan pekerjaannya meliputi pengecoran, pemasangan bata, perbaikan kolom & balok, serta pembentukan ruang. Di tahap ini paling menentukan durasi proyek renovasi.
Tahap 3 – Mekanikal & Elektrikal
Tahap ini membutuhkan 1-2 minggu dan mencakup lingkup pekerjaan seperti instalasi listrik, plumbing, pipa AC, saluran air kotor dan bersih. Kalau di tahap ini pekerjaannya terlambat, maka tahap finishing ikut terhambat.
Tahap 4 – Finishing Kasar
Di tahap ini membutuhkan waktu sekitar 1-3 minggu dan lingkup pekerjaannya seperti pasang keramik, plester aci, pemasangan plafon, hingga waterproofing. Untuk melakukan finishing kasar tidak boleh terburu-buru mengerjakannya.
Tahap 5 – Finishing Halus
Tahap finishing halus membutuhkan waktu sekitar 1-3 minggu juga dan lingkup pekerjaannya seperti pengecatan, memasang pintu dan kusen, pemasangan sanitair, dekorasi interior, dan pencahayaan. Di tahap ini pengerjaan paling detail dan membutuhkan ketelitian.
Tahap 6 – Pembersihan & Serah Terima
Tahap paling akhir membutuhkan 1-3 hari saja karena hanya melakukan pembersihan, pengecekan ulang pekerjaan, lalu serah terima dengan pemilik rumah.
Itulah enam tahap pekerjaan dalam merenovasi rumah, dengan timeline yang jelas dan terstruktur mempermudah semua pihak untuk memahaminya.
Baca Juga: Penyebab Renovasi Rumah Sering Terlambat dan Solusinya
Menghitung Tiap Tahap Renovasi Rumah

Membuat timeline renovasi rumah yang realistis tidak hanya berdasarkan standar saja, namun juga harus dihitung berdasarkan faktor berikut:
Jumlah Tukang Bangunan
Semakin sedikit tukang bangunan yang bekerja, maka semakin lama waktu pengerjaannya. Contohnya 3 tukang butuh waktu 2-3 minggu untuk mengganti keramik lantai, sedangkan 6 tukang bisa selesai 1 minggu.
Ketersediaan Material
Banyak proyek renovasi yang terlambat penyelesaiannya karena ketersediaan material yang tidak ada atau barang terlambat dikirimkan.
Solusinya untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu membuat list material dari awal, tentukan vendor, pastikan waktu kedatangan materialnya.
Cuaca
Untuk pekerjaan renovasi outdoor yang dilakukan musim hujan bisa menambah durasi pengerjaan sekitar 20-40%.
Rumah yang Masih Ditempati
Renovasi rumah yang dilakukan saat penghuninya masih tinggal di rumah membuat progresnya jadi lambat sekitar 10-20% karena pergerakannya sulit dan terbatas.
Menyiapkan Buffer Time untuk Antisipasi Kendala Lapangan
Perlu Anda tahu, renovasi rumah tidak bisa berjalan 100% berjalan mulus walaupun sudah ada timelinenya. Pasti ada hal-hal kejadian yang tak terduga, misalnya:
- Material yang habis atau harganya berubah-ubah
- Kerusakan baru setelah dibongkar
- Mengulang pekerjaan karena tidak sesuai gambar
- Cuaca yang tidak mendukung
Maka dari itu, biasanya tim kontraktor menyiapkan buffer time sekitar 10-20% di timeline finalnya.
Jika tidak ada buffer time, pengerjaan jadi molor dan akhirnya tidak sesuai dengan timeline yang telah dibuat. Padahal itu semua karena kurang perhitungan sejak awal.
Itulah lima cara membuat timeline renovasi rumah yang realistis dan anti ribet! Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tools timeline dan berkomunikasi rutin dengan kontraktor agar timeline tetap berjalan sesuai rencana.
Bagi Anda yang ingin renovasi rumah dengan timeline yang jelas dan realistis, bisa banget percayakan MBD Kontraktor sebagai “partner” Anda!
MBD Kontraktor telah berpengalaman dalam merenovasi rumah dan berbagai bangunan lainnya, jadi Anda tidak perlu ragukan lagi soal hasilnya.
Tertarik bekerja sama dengan MBD Kontraktor? Anda bisa langsung klik KONSULTASI GRATIS sekarang juga untuk memulai konsultasi bersama tim kami!







