Cara Mengontrol Kualitas Pekerjaan Kontraktor – Untuk menjalankan proyek konstruksi, mau itu pembangunan atau renovasi, membutuhkan effort lebih mulai dari perencanaan hingga finishing.
Maka dari itu, penting sekali untuk menggunakan jasa kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman untuk memulai proyek konstruksi.
Biasanya kontraktor memiliki tim dan tukang yang lengkap dan berpengalaman dalam bidang konstruksi, jadi Anda tidak perlu lagi khawatir soal progres pengerjaan atau meragukan hasilnya.
Kontraktor juga akan membantu Anda untuk merencanakan proyek konstruksi agar lebih matang sehingga pengerjaan berjalan lancar dan meminimalisir risiko yang fatal.
Bisa dibilang dengan menggunakan jasa kontraktor, Anda bisa lebih tenang karena semua pekerjaan dieksekusi langsung oleh tim dan tukang berpengalaman. Anda hanya cukup “duduk manis” dan terima hasilnya.
Namun, Anda tetap perlu melakukan pengawasan berkala untuk memastikan kualitas pekerjaan sudah sesuai atau belum.
Terkadang ada sebagian pemilik rumah yang merasa menyesal ketika menerima hasilnya karena tidak sesuai dengan keinginan.
Hal tersebut bisa disebabkan karena kurangnya pengawasan, sehingga tukang di lapangan kurang disiplin dalam bekerja.
Biar tidak terjadi hal seperti tersebut, Anda bisa simak bagaimana cara mengontrol kualitas pekerjaan kontraktor agar hasilnya sesuai ekspektasi.
Dengan mengetahui cara mengontrol kualitas pekerjaan kontraktor, Anda bisa jadi lebih mudah saat melakukan pengawasan nantinya.
Simak lebih lengkap berbagai caranya di pembahasan artikel kali ini, ya!
Baca Juga: Cara Mengawasi Renovasi Rumah Tanpa Harus Selalu di Lokasi
Mengapa Perlu Mengontrol Kualitas Pekerjaan Kontraktor?
Sebelum membahas cara mengontrol kualitas pekerjaan kontraktor, Anda perlu tahu terlebih dahulu alasan mengapa perlu mengontrol kualitas pekerjaannya.
Terkadang, masih ada sebagian orang yang menyepelekan hal ini karena mereka memberikan kepercayaan penuh ke pihak kontraktor untuk menjalankan proyek konstruksinya.
Padahal andil mereka dalam proyek sangat dibutuhkan agar kualitas pekerjaan tetap sesuai dengan keinginan dan ketentuan di awal.
Jadi, kalau Anda masuk ke kategori “orang yang menyepelekan” kontrol kualitas pekerjaan kontraktor, bisa simak beberapa alasan berikut ini agar semakin yakin untuk rutin melakukan kontrol.
Memastikan Pekerjaan Sudah Sesuai Ketentuan
Tiap proyek konstruksi punya spesifikasi teknis yang berbeda-beda, sehingga perlu gambar kerja untuk dijadikan panduan tukang di lapangan.
Walaupun sudah ada gambar kerja, Anda tetap perlu melakukan kontrol karena sering terjadi perbedaan antara desain dan hasil nyata.
Adapun contoh pekerjaan yang salah karena tidak rutin dikontrol seperti:
- Ukuran kolom atau ketebalan lantai yang tidak sesuai
- Menggunakan material berbeda
- Hasil finishing yang tidak rapi dan presisi
Hal-hal seperti itu kalau dibiarkan saja bisa berdampak besar terhadap kekuatan struktur atau tampilan bangunan.
Dengan rutin melakukan kontrol kualitas, Anda bisa memastikan kembali apakah semua pekerjaan dikerjakan sesuai RAB, desain, dan perjanjian kontrak kerja.
Menghindari Over Budget & Pemborosan Material
Walaupun kesalahan pengerjaan proyek hanya kecil, namun dampaknya bisa kemana-mana. Contohnya, dinding tidak rata harus plester ulang, atau cat yang mengelupas perlu dicat ulang.
Akibatnya? Waktu dan material yang seharusnya bisa efisien malah terbuang karena harus melakukan perbaikan terlebih dahulu agar kesalahan tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang parah.
Dengan melakukan kontrol kualitas membantu Anda untuk mencegah kesalahan tersebut sejak awal.
Jika ada kesalahan, Anda bisa langsung minta perbaikan ke tukang di lapangan agar tidak menimbulkan kerusakan yang makin parah.
Bisa dibilang, melakukan kontrol kualitas merupakan bentuk penghematan jangka panjang karena mencegah revisi hingga pemborosan yang membutuhkan biaya tambahan.
Baca Juga: Apa Itu RAB & Bagaimana Cara Membuatnya?
Ketahanan & Keamanan Bangunan Lebih Terjamin
Bangunan yang berkualitas tidak hanya terlihat rapi saja, namun juga harus kokoh dan aman saat dihuni dalam jangka panjang.
Biasanya, penyebab utama kerusakan pada bangunan yang baru selesai dibangun yaitu kurangnya kontrol saat proses pengerjaan.
Adapun contohnya yaitu:
- Campuran semen dan pasir tidak sesuai takaran
- Tulang besi tidak dipasang dengan benar
- Proses pengecoran tidak diratakan atau dikeringkan dengan waktu yang tepat
Masalah-masalah seperti itu tidak terlihat di awal, namun bisa menimbulkan risiko yang serius di kemudian hari, seperti atap bocor, atau struktur bangunan yang retak.
Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan kontrol kualitas berkala untuk menjamin keamanan dan ketahanan sebuah bangunan.
Progres Proyek Berjalan Tepat Waktu
Kontrol kualitas bisa berkaitan kemana saja, khususnya manajemen waktu proyek. Pengawasan yang dilakukan secara rutin, mempermudah pengawas untuk mengetahui apakah progres di lapangan sesuai jadwal atau mengalami kendala.
Jika ada keterlambatan kecil bisa langsung diatasi, contohnya kekurangan material, kesalahan pengerjaan, atau cuaca yang tidak mendukung untuk melakukan pengerjaan konstruksi.
Dengan melakukan kontrol kualitas secara rutin, proyek bisa berjalan lebih efisien dan sesuai timeline yang telah ditentukan.
Baca Juga: Cara Merawat Instalasi Listrik Rumah Hasil Renovasi
Cara Mengontrol Kualitas Pekerjaan Kontraktor yang Tepat
Setelah memahami alasan mengapa harus melakukan kontrol kualitas, sekarang di pembahasan ini Anda perlu tahu berbagai cara mengontrol kualitas pekerjaan kontraktor yang tepat dan tentunya tidak ribet!
Simak cara mengontrol kualitas pekerjaan kontraktor berikut ini.
Menentukan Standar Kualitas
Cara pertama yaitu tentukan terlebih dahulu standar kerja yang jelas sebelum memulai proyek konstruksi.
Kalau bisa hindari kesepakatan lisan, semua detail standarnya harus ditulis dalam kontrak kerja, seperti:
- Jenis material yang digunakan
- Detail finishing yang diinginkan
- Durasi pengerjaan setiap tahap
- Hasil akhir yang diharapkan
Dengan standar kualitas yang tertulis jelas, kontraktor punya panduan kerja yang jelas dan Anda punya bukti kuat jika terjadi kesalahan atau hasilnya tidak sesuai keinginan.
Membuat Jadwal Pengerjaan
Kontrol kualitas tidak bisa efektif kalau timeline kerjanya tidak jelas. Maka dari itu, Anda harus minta kontraktor membuat jadwal proyek yang rinci mulai dari persiapan, struktur, hingga finishing.
Adapun contohnya yaitu:
- Minggu 1–2: Pekerjaan pondasi
- Minggu 3–4: Struktur kolom dan balok
- Minggu 5–6: Dinding bata dan plesteran
- Minggu 7–9: Finishing dan pengecatan
Adanya jadwal pengerjaan, Anda bisa pantau apakah progres di lapangan sudah sesuai rencana atau mengalami keterlambatan yang mana berpotensi menurunkan kualitas kerja.
Baca Juga: Cara Membaca Gambar Kerja Bangunan untuk Pemula
Melakukan Pengawasan Secara Berkala
Banyak pemilik rumah yang terlalu percaya pada kontraktor dan jarang turun ke lapangan. Padahal, pengawasan langsung sangat penting untuk menjaga kualitas hasil kerja.
Anda tidak harus datang setiap hari, cukup lakukan pengecekan mingguan atau di setiap pergantian tahap pekerjaan sudah cukup. Misalnya seperti:
- Setelah pondasi selesai, periksa kedalaman dan kekuatannya
- Saat dinding selesai diplester, pastikan permukaannya rata
- Setelah pemasangan keramik, perhatikan nat dan keseragaman permukaan
Jika Anda tidak paham aspek teknis konstruksi, pertimbangkan untuk menggunakan jasa pengawas proyek (site supervisor) yang bisa membantu menilai kualitas kerja di lapangan.
Namun, biasanya kontraktor yang terpercaya selalu menyediakan pengawas lapangan agar proyek berjalan lancar dan tidak mengalami kendala.
Seperti MBD Kontraktor yang selalu mengutamakan kepercayaan klien dengan memastikan tiap tahapan proyek berjalan lancar dengan kualitas yang bagus dan sesuai keinginan klien.
Bagi Anda yang tertarik ingin menggunakan jasa kontraktor dari MBD Kontraktor bisa banget buat langsung hubungi nomor berikut 0821-7704-8388 untuk mulai konsultasi bersama tim kami.
