Dokumen Penting dalam Kontrak Renovasi — Walaupun hanya renovasi rumah biasa saja, Anda tetap perlu melakukan perencanaan detail agar selama proses pengerjaan tidak mengalami hambatan yang membuat timeline jadi berantakan.
Terkadang sebagian orang masih menganggap “sepele” tahap perencanaan tersebut, dan langsung masuk ke tahap pengerjaan.
Alhasil, proses renovasi berlangsung tidak sesuai arahan, dikerjakan asal-asalan, dan hasilnya tidak sesuai harapan.
Makanya, perlu pertimbangkan kembali untuk menggunakan kontraktor profesional dan terpercaya untuk mengerjakan renovasi rumah Anda.
Dengan mempercayakan kontraktor, Anda tidak perlu repot dan pusing mengurus renovasi rumah karena semuanya akan dibantu oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang tersebut.
Nantinya, Anda akan dibantu mulai dari menyusun RAB, pembuatan desain (jika diperlukan), proses pengerjaan, hingga finishing.
Tidak hanya itu saja, tim kontraktor juga akan berikan berbagai solusi serta saran jika ada permasalahan atau beberapa hal yang kurang sesuai.
Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas, kalau menggunakan kontraktor cukup menguntungkan dan mempermudah Anda untuk merenovasi rumah secara efisien.
Namun, pastikan Anda memilih kontraktor yang benar-benar terpercaya dan berpengalaman, ya!
Biasanya, kontraktor profesional selalu memberikan kontrak kerja tertulis yang jelas sekaligus garansi pengerjaan, seperti MBD Kontraktor.
Sebelum deal dan tanda tangan kontrak kerja, pastikan Anda cek dokumen penting dalam kontrak renovasi rumah terlebih dahulu.
Ada beberapa dokumen penting dalam kontrak renovasi rumah yang perlu Anda cek dan ketahui. Simak penjelasannya lebih detail di pembahasan berikut ini!
Baca Juga: Panduan Membaca Kontrak Kerja Renovasi Rumah Agar Tidak Salah Langkah
Jangan Mulai Proyek Kalau Belum Cek Dokumen Penting dalam Kontrak Renovasi!
Terkadang ada sebagian orang yang langsung tanda tangan kontrak kerja yang diberikan kontraktor tanpa melihat lagi isinya.
Alhasil, mereka “terjebak” dalam kontrak kerja yang membuatnya rugi karena harus keluar biaya tambahan lagi.
Makanya sebelum tanda tangan, Anda harus cek dokumen penting dalam kontrak renovasi biar biaya tidak membengkak saat proses renovasi berlangsung.
Simak beberapa dokumen penting dalam kontrak renovasi yang perlu Anda cek dan ketahui berikut ini!
Surat Perjanjian Kerja (SPK)
Dokumen yang satu ini cukup penting dan merupakan “payung besar” untuk seluruh proses renovasi rumah. Adapun isi dari Surat Perjanjian Kerja (SPK) yaitu:
- Hubungan kerja antara pemilik rumah dan kontraktor
- Penetapan hak dan kewajiban
- Aturan selama proyek renovasi berlangsung
Selain ketiga isi tersebut, ada beberapa hal penting lainnya yang harus tercantum dalam SPK, di antaranya:
- Identitas pemilik dan kontraktor
- Jenis pekerjaan: renovasi ringan atau renovasi total
- Durasi dan target penyelesaian
- Sistem pembayaran — termin, progres, atau lumpsum
- Mekanisme perubahan pekerjaan
- Hak dan kewajiban kedua pihak
- Garansi pekerjaan
Jika tidak ada SPK yang jelas bisa menimbulkan miskomunikasi antara Anda dan kontraktor. Adapun contoh kasusnya seperti:
Anda mengira kalau cat dinding sudah termasuk dalam paket renovasi rumah yang ditawarkan, padahal kontraktor tidak mengira seperti itu. Alhasil, muncul biaya tambahan saat proyek renovasi sedang berlangsung, padahal biaya tersebut bisa saja dihindari dari awal jika SPK nya jelas.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Seperti yang Anda ketahui, kalau RAB merupakan dokumen paling penting dalam proyek konstruksi, khususnya renovasi rumah! Hal tersebut dikarenakan RAB bisa mencegah terjadinya pembengkakan biaya.
Pembuatan RAB harus dibuat secara rinci mulai dari jenis renovasi, volume, spesifikasi material yang digunakan, harga material, harga jasa, hingga total biaya yang dibutuhkan.
Adapun isi yang harus tercantum dalam RAB yaitu:
- Daftar pekerjaan
- Volume pekerjaan dengan satuan jelas — m², m³, unit
- Harga material yang disepakati
- Harga tenaga kerja per item atau per m²
- Total biaya per pekerjaan
- Total keseluruhan proyek
Biasanya, sebagian kontraktor ada yang membuat RAB singkat tanpa menjelaskan lebih detail isinya, hal ini tentunya sangat berisiko karena bisa mengakibatkan biaya bertambah. Adapun contohnya yaitu:
Di RAB hanya tertulis “renovasi dapur dengan total biaya yang dibutuhkan Rp20.000.000”. Namun, tidak dijelaskan apakah renovasi tersebut termasuk material dan kitchen set atau hanya strukturnya saja.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, Anda harus cek kembali RAB nya apakah bisa dibaca? Kalau bisa, hitung ulang kembali semua biayanya.
Baca Juga: Kenapa Survey Lokasi Wajib Dilakukan Sebelum Kontrak Dimulai?
Gambar Kerja

Tidak hanya bangun rumah, saat renovasi juga membutuhkan gambar kerja yang lengkap, bukan hanya sketsa kasar saja.
Gambar kerja ini berguna untuk jadi acuan para tukang dan kontraktor agar tidak asal-asal menafsirkan bentuk atau ukuran bangunan.
Adapun beberapa hal yang termasuk dalam gambar kerja, di antaranya:
- Denah — pembagian ruang dan ukuran
- Tampak — tampilan dari depan, samping, belakang
- Potongan — struktur vertikal bangunan
- Detail teknis — detail kusen, tangga, kamar mandi, dapur, atap
- Layout finishing — keramik, cat, plafon, pencahayaan
Bayangkan tukang bangunan memasang kusen tanpa adanya ukuran detail. Jika ada salah 2-3 cm saja, bisa buat dinding dibongkar ulang. Hal seperti itulah yang bisa membuat biaya jadi membengkak saat renovasi rumah.
Dapat disimpulkan, gambar kerja merupakan peta renovasi!
Spesifikasi Material
Dokumen spesifikasi material merupakan daftar rinci material apa saja yang digunakan saat renovasi rumah. Dokumen ini bisa mencegah kontraktor mengganti material dengan kualitas lebih rendah tanpa persetujuan Anda selaku klien.
Adapun isi dari spesifikasi material tersebut berisikan:
- Jenis material
- Merek material
- Kualitas dan standar teknis
- Warna atau motif
- Ketentuan penggantian material
Jika tidak ada spesifikasi material, kontraktor bisa saja menggunakan material dengan kualitas rendah.
Perbedaan harga antar material sangat signifikan dan berpotensi menimbulkan masalah jika dari awal tidak ada spesifikasi material yang jelas.
Jadwal Pelaksanaan

Dengan adanya jadwal pelaksanaan membuat seluruh proses pengerjaan renovasi lebih terukur karena isinya mencakup:
- Urutan pekerjaan
- Target waktu masing-masing pekerjaan
- Deadline penyelesaian proyek
- Toleransi keterlambatan
- Mekanisme penalti atau konsekuensi jika terjadi delay besar
Jika tidak ada timeline pengerjaan, renovasi bisa molor sampai berminggu-minggu karena tukang di lapangan tidak punya target yang jelas.
Keterlambatan ini tentunya berdampak pada biaya tambahan mulai dari listrik, air, pengawas, hingga risiko kerusakan material.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Garansi Renovasi Rumah Penting untuk Klien
Berita Acara Pekerjaan
Dokumen yang satu ini merupakan catatan resmi untuk tiap tahapan pekerjaan renovasi, dan ada beberapa jenis yaitu:
- BAST (Berita Acara Serah Terima): saat proyek selesai
- BAP (Berita Acara Progress): laporan rutin yang memperlihatkan progres
- BAHSi (Berita Acara Hasil Sementara): hasil sementara sebelum finishing
Fungsi dari berita acara pekerjaan ini untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai standar dan tidak ada pekerjaan yang dilewati tanpa pengecekan.
Dengan adanya berita acara, kualitas lebih terjaga dan potensi pembengkakan biaya akibat revisi pekerjaan bisa diminimalisir.
Itulah 6 dokumen penting dalam kontrak renovasi rumah yang perlu Anda cek dan ketahui!
Jika Anda ingin mendapatkan kontraktor yang memberikan dokumen lengkap saat renovasi rumah, maka MBD Kontraktor bisa jadi solusinya.
Dokumen yang kami buat lengkap, jelas, dan pastinya mudah Anda pahami. Sehingga meminimalisir terjadinya miskomunikasi dan pembengkakan biaya.
Tertarik bekerja sama dengan MBD Kontraktor? Anda bisa langsung klik KONSULTASI GRATIS sekarang juga untuk mulai konsultasi bersama tim kami!







