Peran Klien dalam Proyek Konstruksi yang Wajib Tahu Batasannya!

5
(6339)

Peran Klien dalam Proyek Konstruksi — Proyek konstruksi khususnya bangun rumah memerlukan “perhatian khusus” agar hasilnya sesuai ekspektasi dan rencana awal yang telah ditentukan.

Terkadang, ada proyek konstruksi yang hasilnya tidak sesuai keinginan disebabkan kurangnya pengawasan dari pemilik rumah atau pihak kontraktor selama pengerjaan berlangsung.

Sehingga tukang di lapangan bekerja sesuka hati mereka tanpa mengikuti gambar kerja yang telah dibuat tim arsitek.

Makanya, jika Anda berniat ingin bangun atau renovasi rumah juga harus ikut terlibat dalam proyek tersebut agar bisa tahu mana saja yang sesuai dan tidak sesuai keinginan Anda.

Anda bisa saja mempercayakan pekerjaan konstruksi ke kontraktor karena mereka punya tim ahli yang lengkap, namun Anda tetap perlu terlibat dalam proyek tersebut agar semua tahap pengerjaan berjalan sesuai rencana.

Bisa dibilang peran klien dalam proyek konstruksi juga cukup penting kehadirannya karena beberapa hal berikut:

  • Menjadi penentu kebutuhan dan tujuan proyek konstruksi
  • Mengambil keputusan yang krusial
  • Bertanggung jawab penuh atas penyediaan dana untuk proyek konstruksi
  • Memberikan persetujuan jika terjadi perubahan

Hanya saja, ada beberapa peran klien yang bisa dan tidak bisa ikut terlibat dalam proyek konstruksi.

Anda bisa simak artikel MBD Kontraktor kali ini untuk cari tahu apa saja peran klien dalam proyek konstruksi, ya!

Baca Juga: Peran Konsultasi Renovasi Rumah yang Sangat Diperlukan

Peran Klien dalam Proyek Konstruksi yang Perlu Anda Tahu!

Dalam proyek konstruksi, peran klien juga sangat dibutuhkan agar hasilnya sesuai keinginan mereka.

Namun, ada beberapa batasan peran klien dalam proyek konstruksi yang perlu Anda tahu jika berniat ingin bangun atau renovasi rumah.

Berikut ini beberapa peran klien yang boleh dan tidak boleh terlibat dalam proyek konstruksi!

Peran Klien yang Boleh Terlibat dalam Proyek Konstruksi

Peran Klien dalam Proyek Konstruksi

Beberapa peran klien berikut sangat dibolehkan terlibat dalam proyek konstruksi agar pengerjaan berlangsung lancar dan hasilnya sesuai keinginan klien. Berikut ini beberapa perannya:

Menentukan Kebutuhan & Tujuan Proyek

Peran klien yang satu ini cukup krusial karena mereka perlu menyampaikan kebutuhan serta tujuan proyek konstruksi secara jelas dari awal.

Apakah bangunan digunakan untuk rumah pribadi, disewakan, atau dijadikan investasi jangka panjang? Lalu berapa jumlah penghuninya? Desain seperti apa yang ingin digunakan? Seperti apa prioritas kenyamanan dan berapa budgetnya?

Semakin jelas tujuan proyek yang disampaikan klien, maka semakin mudah tim kontraktor dan arsitek membuat desain, menentukan spesifikasi material, dan cara kerja.

Jika dari awal kebutuhan dan tujuannya tidak jelas, yang ada menimbulkan berbagai masalah seperti perubahan yang terjadi saat proyek sedang berlangsung. Tentunya berdampak pada timeline kerja dan biaya.

Aktif Saat Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap di mana klien harus aktif terlibat langsung! Di tahap perencanaan, klien berdiskusi membahas desain, denah, spesifikasi material, RAB, hingga timeline pengerjaan proyek.

Sebenarnya klien tidak perlu memahami teknis konstruksi secara detail, namun penting untuk:

  • Membaca dan memahami gambar kerja
  • Mengajukan pertanyaan jika ada hal yang kurang dipahami
  • Memberikan persetujuan tertulis atas desain dan anggaran

Keputusan yang terencana bisa meminimalisir risiko terjadinya perubahan saat proyek sedang berlangsung.

Menyetujui Anggaran yang Ditentukan

Klien punya peran penting dalam menentukan batasan anggaran proyek konstruksi. Namun, anggaran tersebut harus realistis dan disesuaikan dengan kebutuhan, luas bangunan, serta spesifikasi material.

Peran klien di sini bukan hanya menyetujui anggaran saja, namun juga berdiskusi secara terbuka dengan pihak kontraktor untuk membahas beberapa hal berikut:

  • Pos biaya utama
  • Material mana yang bisa dioptimalkan
  • Prioritas pekerjaan jika anggaran terbatas

Jika anggaran sudah disepakati secara bersama-sama dan transparan, maka proyek bisa langsung dilakukan tanpa perlu khawatir alami over budget.

Mengikuti Progres & Memberikan Feedback

Ketika proyek konstruksi sudah berjalan, klien tetap harus terlibat untuk memantau progres pekerjaan yang sedang berlangsung.

Hal tersebut bisa klien lakukan melalui laporan rutin yang diberikan kontraktor, mengambil dokumentasi foto/video, atau langsung mengunjungi lokasi sesuai jadwal.

Peran klien di tahap ini biasanya mencakup beberapa hal berikut ini:

  • Kesesuaian pekerjaan dengan desain dan kesepakatan awal
  • Kualitas hasil secara visual
  • Memberikan feedback secara terstruktur

Jangan pernah memberikan instruksi langsung ke tukang yang bekerja di lapangan tanpa sepengetahuan kontraktor, ya! Hal tersebut bisa mengganggu alur kerja mereka dan tanggung jawab tim kontraktor.

Menjaga Komunikasi bersama Pihak Kontraktor

Komunikasi merupakan kunci utama keberhasilan dalam proyek konstruksi, dan klien punya peran besar dalam menjaga komunikasi agar tetap jelas.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan klien selama menjaga komunikasi bersama pihak kontraktor, di antaranya:

  • Memilih satu orang untuk mengambil keputusan
  • Menyampaikan perubahan atau masukan secara tertulis
  • Menghindari perubahan mendadak tanpa diskusi karena berdampak pada biaya dan waktu

Komunikasi yang terjalin secara profesional membantu semua pihak bekerja dengan tenang dan berfokus pada kualitas.

Baca Juga: Peran Arsitek Indo Kontraktor dalam Industri Konstruksi Indonesia

Peran Klien yang Tidak Boleh Terlibat dalam Proyek Konstruksi

Peran Klien dalam Proyek Konstruksi

Beberapa peran klien berikut tidak dibolehkan terlibat dalam proyek konstruksi agar selama pengerjaan tidak mengalami berbagai masalah yang berisiko menimbulkan kerugian fatal. Berikut beberapa peran tersebut:

Teknis Pekerjaan di Lapangan

Metode pelaksanaan pekerjaan seperti:

Teknik pengecoran

  • Urutan pemasangan struktur
  • Komposisi adukan
  • Detail teknis pemasangan material

Merupakan ranah tim kontraktor yang memang ahli dan berpengalaman mengerjakan tersebut.

Ketika klien ikut menentukan metode teknis tanpa adanya keahlian atau pengalaman lapangan, risikonya cukup besar, seperti kualitas bangunan menurun, struktur bangunan tidak sesuai teknis, harus direvisi ulang, hingga berpotensi mengalami kegagalan.

Sebaiknya klien fokus pada hasil akhir dan menyesuaikan spesifikasi lainnya, bukan pada bagaimana cara teknis pekerjaan dilakukan.

Pembagian Tugas Tukang di Lapangan

Di lapangan, kontraktor punya sistem kerja, jobdesk, dan alur koordinasi yang sudah dirancang.

Ketika klien langsung memberi perintah ke tukang tanpa melalui mandor atau tim kontraktor hal ini bisa menimbulkan:

  • Perintah yang ambigu
  • Konflik internal tim
  • Tumpang tindih pekerjaan
  • Penurunan produktivitas

Perintah yang berulang-ulang sering membuat tukang tidak tahu mana yang harus diprioritaskan.

Maka dari itu, jalur komunikasi di lapangan harus satu, yaitu melalui kontraktor atau pengawas proyek.

Meminta Perubahan saat Proyek Sedang Berlangsung

Keinginan klien untuk mengubah desain, material, atau spesifikasi memang wajar. Namun, perubahan yang dilakukan secara mendadak dan tanpa adanya perhitungan bisa berdampak serius.

Adapun beberapa dampaknya seperti:

  • Revisi
  • Penambahan waktu pengerjaan
  • Penyesuaian anggaran
  • Pekerjaan bongkar ulang

Setiap perubahan harus melalui proses resmi seperti change order, evaluasi teknis, dan penyesuaian biaya serta timeline. Sebaiknya klien jangan minta perubahan langsung ke tukang di lapangan, ya!

Mengambil Keputusan Teknis tanpa Konsultasi

Keputusan seperti mengganti jenis pondasi, mengurangi dimensi struktur, atau mengganti spesifikasi material utama bukan keputusan yang ringan.

Jika klien memutuskan sendiri tanpa konsultasi teknis, resikonya sangat tinggi, terutama terhadap:

  • Keamanan bangunan
  • Umur pakai struktur
  • Kesesuaian dengan standar bangunan

Peran klien cukup menyetujui atau menolak rekomendasi teknis, bukan membuat keputusan teknis baru tanpa perhitungan.

Baca Juga: Peran Estimator dalam Proyek Bangunan yang Wajib Anda Tahu!

Jadwal Kerja Harian di Lapangan

Banyak klien ingin proyek selesai lebih cepat, lalu meminta percepatan kerja tanpa mempertimbangkan kapasitas tenaga dan tahapan konstruksi. Padahal, proyek konstruksi punya alur kerja yang tidak bisa dipaksakan.

Mengatur jam kerja, urutan tahapan, dan jumlah tenaga adalah tugas kontraktor. Jika klien memaksakan jadwal:

  • Kualitas kerja bisa menurun
  • Keselamatan kerja terabaikan
  • Tukang bekerja asal jadi
  • Risiko kesalahan meningkat

Lebih baik klien memantau progres secara berkala dan mengevaluasi keterlambatan secara profesional.

Nah, itulah beberapa peran klien dalam proyek konstruksi yang perlu Anda ketahui!

Bagi Anda yang ingin menggunakan kontraktor berpengalaman dan terpercaya di Medan, bisa percayakan MBD Kontraktor!

Tertarik bekerja sama dengan MBD Kontraktor? Anda bisa langsung klik KONSULTASI GRATIS sekarang untuk mulai konsultasi bersama tim kami!

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Klik bintang untuk memberikan penilaian Anda!

Berdasarkan penilaian 6339 orang, rating rata-rata saat ini: 5

Belum ada yang memberi suara. Jadilah yang pertama menilai postingan ini!

Karena kamu merasa tulisan ini bermanfaat...

Ikuti kami juga di media sosial, yuk!

Mohon maaf jika artikel ini kurang membantu

Bantu kami jadi lebih baik!

Apa yang bisa kami perbaiki dari tulisan ini?

Farah Fadhillah Khairani
Farah Fadhillah Khairani