Tips Mengatur Budget Renovasi Rumah – Jika rumah Anda mengalami kerusakan, mau itu kondisinya ringan atau berat, harus segera direnovasi agar kerusakannya tidak semakin parah.
Terkadang sebagian orang ada yang menunda-nunda renovasi rumah karena kerusakannya masih terbilang ringan dan bisa diperbaiki sendiri.
Padahal dengan menunda-nunda renovasi rumah bisa menimbulkan kerusakan yang fatal, dan akhirnya mengharuskan Anda mengeluarkan biaya lebih untuk merenovasi rumah.
Coba saja Anda segera melakukan tindakan renovasi, sudah pasti biaya yang keluar tidak terlalu besar dan sisa uangnya bisa Anda tabung atau alokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Ada berbagai alasan mengapa orang-orang suka menunda renovasi rumah, dan salah satunya yaitu khawatir biayanya membengkak.
Bisa dibilang masalah over budget ini merupakan permasalahan paling umum di bidang konstruksi, mau itu bangun atau renovasi.
Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir mengenai biaya renovasi rumah kalau sudah melakukan perencanaan sebelumnya.
Bagi Anda yang ingin renovasi rumah, namun belum tahu bagaimana caranya menghindari over budget, bisa simak artikel MBD Kontraktor kali ini, ya!
Artikel kali ini akan bahas mengenai tips mengatur budget renovasi rumah yang tepat, sehingga Anda tidak mengalami kerugian dari segi biaya dan waktu.
Simak lebih lengkap tips mengatur budget renovasi rumah berikut ini!
Baca Juga: Renovasi Rumah Subsidi: Tips dan Biaya yang Harus Dipersiapkan
Mengapa Saat Renovasi Rumah Bisa Over Budget?
Sebelum membahas tips mengatur budget renovasi rumah, Anda perlu tahu terlebih dahulu alasan mengapa saat merenovasi rumah bisa mengalami over budget.
Simak berbagai alasannya berikut ini!
Perencanaan yang Kurang Matang
Seperti di pembahasan sebelumnya, Anda tidak perlu khawatir over budget jika sudah melakukan perencanaan.
Namun, tahapan renovasi tersebut masih banyak di-skip orang-orang, yang mana bisa berdampak fatal jika tidak dilakukan.
Kebanyakan orang hanya berpatokan pada estimasi kasar atau “mengira-ngira” dari tukang atau kenalan. Padahal, perencanaan renovasi harus detail! Berikut beberapa cakupannya:
- Gambar desain dan denah harus jelas
- RAB transparan dan terperinci
- Tentukan jadwal pengerjaan untuk tiap tahapan proyek renovasi
Tanpa adanya dokumen-dokumen tersebut, kemungkinan besar proyek renovasi tidak akan berjalan sesuai ekspektasi Anda.
Jika ada hal kecil seperti perubahan posisi pintu atau jendela, mengganti jenis keramik, dan lainnya bisa menambah biaya renovasi.
Tidak Menyiapkan Dana Cadangan
Proyek konstruksi, khususnya renovasi rumah, pastinya berisiko mengalami hal tak terduga. Contohnya, dinding yang mengalami keretakan, instalasi pipa air bocor di dalam dinding, atau atap bocor secara tiba-tiba.
Kalau seluruh biaya renovasi rumah dialokasikan sesuai RAB tanpa menyiapkan dana cadangan, maka saat hal tak terduga tersebut terjadi, Anda harus mengeluarkan biaya lagi.
Untuk menyiapkan dana cadangan, Anda harus menyiapkan sekitar 10-20% dari total RAB sebagai dana darurat.
Merubah Desain Saat Renovasi Berlangsung
Alasan yang satu ini biasanya selalu dilakukan oleh pemilik rumah jika mereka merasa kurang cocok dengan desain yang dibuat, yaitu merubah desain saat renovasi sedang berlangsung.
Misalnya, Anda ingin mengecat tembok dengan warna putih polos, namun tiba-tiba Anda ingin merubahnya dengan warna maroon. Atau, Anda ingin memasang kanopi, memperluas ruangan dapur, dan lainnya.
Perlu Anda ingat! Sekecil apa pun perubahan tersebut pastinya berdampak pada biaya, mulai dari material, tukang kerja, hingga waktu pengerjaan.
Maka dari itu, penting sekali untuk menentukan keputusan desain final sebelum memulai renovasi agar tidak ada perubahan saat proyek berlangsung.
Baca Juga: Langkah – Langkah Persiapan Renovasi Rumah yang Tepat
Salah Pilih Jasa Kontraktor atau Tukang
Banyak pemilik rumah yang rela menghemat budget renovasi dengan cara mencari jasa kontraktor atau tukang yang harganya murah, tanpa mengecek rekam jejak dan testimoni dari klien sebelumnya.
Salah pilih jasa kontraktor atau tukang yang ada membuat pekerjaan jadi berantakan, material yang dibeli tidak berkualitas, sampai harus renovasi ulang lagi karena kerusakannya masih terlihat. Tentunya hal tersebut membutuhkan biaya lagi.
Perlu kamu ingat! Harga jasa yang murah belum tentu bisa menghemat biaya renovasi rumah.
Lebih baik Anda memilih jasa kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman puluhan tahun daripada jasa “abal-abal”. Biayanya mungkin lebih mahal, namun untuk soal hasil tidak perlu diragukan.
Bagi Anda yang ingin cari jasa kontraktor yang terpercaya & berpengalaman di daerah Medan dan sekitarnya, bisa percayakan MBD Kontraktor yang telah dipercaya banyak klien untuk merenovasi rumah mereka.
MBD Kontraktor tidak hanya sekedar memberi “janji manis” saja, namun juga memberikan pelayanan terbaik dan garansi.
Jika tertarik, Anda bisa konsultasi bersama tim MBD Kontraktor dengan klik link ini.
Harga Material & Upah Tukang Mengalami Kenaikan
Harga material bisa berubah sewaktu-waktu, terlebih kalau proyek renovasinya berjalan dalam jangka panjang.
Biasanya kenaikan harga material bangunan bisa membuat biaya membengkak tanpa disadari.
Begitu juga dengan upah tukang, khususnya harian. Kalau proyek renovasi molor dari jadwal, maka biaya upah tukang juga bertambah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa gunakan sistem borongan penuh agar biayanya lebih pasti, atau membuat kontrak kerja yang jelas mengenai batasan waktu atau tambahan biaya jika mengalami keterlambatan.
Baca Juga: Sistem Pembayaran Renovasi Rumah: Termin vs Lumpsum
Tips Mengatur Budget Renovasi Rumah Agar Tidak Over Budget
Setelah membahas beberapa alasan mengapa renovasi rumah bisa mengalami over budget, Anda juga perlu tahu tips mengatur budget renovasi rumah agar bisa antisipasi masalah tersebut.
Berikut ini tips mengatur budget renovasi rumah yang tepat dan bisa Anda lakukan:
Menentukan Prioritas Renovasi Rumah
Tips pertama yang harus dilakukan sebelum renovasi rumah yaitu tentukan terlebih dahulu prioritas renovasi yang urgent. Anda bisa berdiskusi bersama keluarga untuk membahas bagian mana dari rumah yang perlu diperbaiki.
Anda bisa buat daftar prioritas renovasi yang paling urgent hingga yang bisa ditunda. Dengan cara tersebut, biaya yang Anda miliki bisa dialokasikan ke hal-hal yang penting terlebih dahulu.
Menghitung Estimasi Biaya Sejak Awal
Setelah menentukan prioritas, selanjutnya Anda bisa mulai menghitung estimasi biaya renovasi. Anda bisa buat rincian kasarnya terlebih dahulu, seperti biaya material, upah tukang, hingga biaya tak terduga.
Dengan menghitung estimasi biaya sejak awal, mempermudah Anda untuk mengontrol pengeluaran dan bisa tahu kapan saja harus menyesuaikan pilihan material atau skala pekerjaan.
Baca Juga: Rincian Renovasi Rumah Agar Budget Nggak Membengkak
Menentukan Sistem Kerja Harian atau Borongan
Banyak orang beranggapan kalau sistem borongan lebih mahal biayanya dibandingkan harian, padahal hal tersebut belum tentu benar.
Kalau pekerjaannya sudah jelas dan terukur, maka sistem kerja borongan lebih efisien karena biasanya tukang bekerja berdasarkan target waktu dan hasil.
Memilih Material yang Berkualitas
Tidak harus selalu memilih material paling mahal untuk mendapatkan hasil terbaik.
Untuk pemilihan material, Anda tidak perlu memilih material yang mahal untuk mendapatkan hasil terbaik.
Anda bisa melakukan survey untuk membandingkan harga dan kualitas dari beberapa toko bangunan.
Terkadang produk lokal lebih berkualitas dan terjangkau, sebanding dengan produk impor yang mahal.
Dengan tips ini, Anda bisa lebih hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas!
Itulah beberapa tips mengatur budget renovasi rumah yang tepat dan bisa Anda gunakan jika ingin merenovasi.
Jika ingin menggunakan jasa renovasi rumah, Anda bisa percayakan pada MBD Kontraktor yang berpengalaman dan siap membantu merenovasi rumah Anda.
Tertarik bekerja sama dengan MBD Kontraktor? Anda bisa langsung hubungi nomor berikut:
