Selain haru tahu proses dan tahapan kerja proyek konstruksi, Anda juga perlu mencari tahu istilah dasar dalam dunia konstruksi.
Dengan mengetahui istilah dasar tersebut, Anda tidak perlu lagi bingung dan repot untuk mencari tahu tiap istilah tersebut saat rpyek sedang berlangsung.
Jika tidak sempat mencari tahu istilah dasar dalam dunia konstruksi, dan sudah terlanjur konsultasi bersama jasa kontraktor, Anda bisa tanyakan beberapa istilah tersebut ke tim jasa.
Nantinya tim jasa kontraktor akan menjelaskan lebih detail tiap istilah dasar tersebut.
Sebenarnya ada alasan lain mengapa Anda perlu cari tahu istilah dalam dunia konstruksi, untuk lebih detailnya bisa simak pembahasan berikut, ya!
Baca Juga: Istilah Konstruksi Bangunan yang Perlu Kamu Tahu!
Pentingnya Cari Tahu Istilah Dalam Dunia Konstruksi
Selain bisa mengatasi kebingungan Anda ketika punya proyek konstruksi, berikut ini beberapa alasan lainnya mengapa perlu cari tahu istilah dalam dunia konstruksi:
Membantu Merencanakan Anggaran
Biasanya istilah dalam konstruksi selalu berkaitan dengan biaya. Misalnya, perbedaan antara “borongan tenaga” dan “borongan penuh”.
Dengan mengetahui perbedaan dari kedua jenis borongan tersebut, Anda bisa tentukan ingin menggunakan jenis borongan seperti apa. Jika sudah menentukan pilihannya, Anda baru bisa menyusun anggaran proyek konstruksi.
Adapun perbedaan dari kedua jenis borongan tersebut yaitu:
- Borongan tenaga yaitu cukup membayar jasa tukang saja, untuk material bangunan disediakan oleh pemilik proyek konstruksi.
- Borongan penuh yaitu biayanya mencakup jasa tukang sekaligus material bangunan yang digunakan.
Jika Anda tidak memahami kedua perbedaan tersebut, kemungkinan akan terjadi pembengkakan biaya saat proyek sedang berlangsung.
Dapat disimpulkan, dengan memahami istilah dasar dalam dunia konstruksi membantu Anda merencanakan anggaran lebih detail dan bisa menyiapkan biaya tak terduga.
Mempermudah Membaca Dokumen Konstruksi
Jika Anda punya proyek konstruksi, perlu sekali memahami dokumen seperti RAB, gambar denah, atau spesifikasi material bangunan.
Kalau tidak paham cara membaca dokumen konstruksi, Anda bisa mencari tahu di berbagai istilah dalam dunia konstruksi. Dengan mengetahui istilah – istilah tersebut dapat membantu Anda untuk membaca dokumen.
Jadi, saat ada revisi desain atau perubahan penggunaan material bangunan, Anda tidak perlu lagi bingung karena sudah ada pengetahuan dasarnya.
Menghindari Risiko Penipuan
Terkadang sebagian jasa kontraktor atau tukang yang “nakal” selalu memanfaatkan ketidaktahuan klien.
Contohnya, tim jasa menambahkan item pekerjaan yang sebenarnya tidak diperlukan, atau menaikkan harga material dengan alasan teknis yang tidak ada hubungannya dengan proyek.
Dengan mengetahui istilah dasar dalam dunia konstruksi dapat menghindari risiko tersebut, dan membuat Anda jadi lebih kritis dan tidak mudah ditipu.
Mengurangi Risiko Salah Paham
Biasanya tiap proyek konstruksi selalu terjadi salah paham antara pemilik proyek dan kontraktor. Contohnya, saat tim kontraktor menjelaskan mengenai RAB, pondasi, sloof, atau acian.
Banyak klien hanya mengangguk mengerti padahal tidak paham artinya. Akibatnya, keputusan yang diambil tidak berdasarkan pemahaman klien, melainkan sekedar percaya pada pihak kontraktor.
Maka dari itu, penting sekali untuk cari tahu istilah dasar dalam dunia konstruksi, sehingga Anda lebih percaya diri dan yakin saat berdiskusi bersama tim kontraktor.
Jadi, saat tim kontraktor menjelaskan mengenai finishing atau plester dinding, Anda bisa langsung paham maksudnya. Tentunya dengan mencari tahu istilah tersebut dapat mengurangi risiko salah paham.
Baca Juga: Kenali Peran Kontraktor dalam Proyek Konstruksi
10 Istilah Dasar Dalam Dunia Konstruksi yang Perlu Anda Tahu
Dengan mengetahui 10 istilah dasar dalam dunia konstruksi berikut dapat mempermudah Anda untuk membaca dokumen proyek konstruksi, dan tidak mudah ditipu oleh jasa kontraktor atau borongan.
Berikut 10 istilah konstruksi yang perlu Anda ketahui:
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan menyeluruh mengenai kebutuhan biaya proyek konstruksi. Mulai dari tahap persiapan hingga finishing.
Cakupan dokumen RAB berisikan biaya material, upah tukang kerja, sewa alat, hingga biaya tak terduga.
Dengan adanya RAB dapat membantu Anda untuk mengontrol biaya pengeluaran proyek konstruksi. Tanpa adanya RAB, proyek berisiko mengalami pembengkakan biaya karena tidak ada acuan yang jelas.
Contohnya, di RAB untuk pemasangan keramik lantai berkisar Rp2 juta. Maka kontraktor harus mengeluarkan biayanya sesuai yang ada di RAB.
BOQ (Bill of Quantity)
Bill of Quantity (BOQ) merupakan rincian pekerjaan yang mencakup jumlah, volume, dan jenis material bangunan yang dibutuhkan. Istilah ini biasanya digunakan dalam tender proyek atau kontrak kerja antara pemilik dan kontraktor.
Contohnya, untuk pekerjaan lantai, BOQ menuliskan kebutuhan 50 m² keramik, perekat, dan nat. Dengan adanya BOQ, semua pihak bisa menghitung kebutuhan material dengan akurat.
Sehingga proyek konstruksi tidak mengalami kekurangan atau kelebihan bahan material bangunan.
Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan turunan dari gambar desain yang biasanya dibuat oleh arsitek.
Bedanya gambar desain bersifat konseptual, sedangkan gambar kerja digunakan sebagai panduan teknis untuk pelaksanaan di lapangan.
Contohnya, dalam gambar desain disebutkan ruang tamu berukuran 10 x 15 meter.
Namun di gambar kerja akan dijelaskan lebih detail seperti ketebalan dinding, ukuran pintu, ketinggian plafon, hingga spesifikasi material yang akan digunakan.
Bisa disimpulkan, tanpa adanya gambar kerja, pekerja di lapangan akan kebingungan menentukan standar teknisnya.
Struktur
Struktur merupakan bagian utama bangunan yang bertugas untuk menopang beban. Mau itu berat bangunan itu sendiri atau beban dari aktivitas manusia, perabotan, kendaraan, dan lainnya.
Elemen dari struktur ini meliputi pondasi, kolom, balok, dan pelat lantai. Bisa dibilang struktur ibarat “tulang” pada tubuh manusia. Jika lemah, maka tidak akan bisa berdiri dengan tegak.
Begitu juga dengan bangunan, jika strukturnya tidak dirancang dengan baik, maka berisiko fatal seperti mengalami keruntuhan.
Finishing
Finishing merupakan tahap akhir dalam pekerjaan konstruksi. Pada tahap ini, bangunan diberi sentuhan estetika agar terlihat rapi, nyaman, dan sesuai desain interior maupun eksterior.
Adapun pekerjaan finishing meliputi pengecatan, pemasangan keramik, pemasangan plafon, dekorasi, hingga instalasi lampu.
Tahap finishing sering disebut sebagai “wajah” dari bangunan. Jadi, walaupun strukturnya kokoh, namun finishingnya dikerjakan asal – asalan, yang ada nilai estetika bangunannya berkurang.
Baca Juga: Peran Arsitek Indo Kontraktor dalam Industri Konstruksi Indonesia
Pondasi
Pondasi merupakan bagian bangunan yang berada di bawah tanah dan berfungsi menyalurkan beban bangunan ke tanah dasar. Tentunya pondasi ini menentukan kekuatan sebuah konstruksi.
Ada berbagai jenis pondasi yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
- Pondasi batu kali
- Pondasi cakar ayam
- Pondasi tiang pancang
Pemilihan jenis pondasi biasanya selalu disesuaikan dengan kondisi tanah dan beban bangunan.
Contohnya, untuk bangunan bertingkat di tanah lembek, pondasi tiang pancang lebih cocok digunakan karena bisa menjangkau tanah keras di kedalaman tertentu.
Bekisting
Bekisting merupakan cetakan sementara yang digunakan untuk membentuk beton segar hingga mengeras. Tanpa bekisting, beton akan menyebar dan tidak membentuk sesuai desain.
Bekisting biasanya terbuat dari kayu, baja, atau material khusus yang bisa dipakai berulang kali.
Misalnya, untuk membuat kolom beton berbentuk persegi, tukang harus menyiapkan bekisting kayu yang berbentuk kotak, lalu menuangkan campuran beton ke dalamnya.
Plesteran
Plesteran merupakan lapisan adukan semen dan pasir yang menutupi dinding bata atau beton.
Tujuan dibuatnya plesteran yaitu untuk meratakan permukaan dinding, memperkuat, serta memberikan dasar sebelum dicat atau diberi finishing lainnya.
Tanpa adanya plesteran, dinding akan tampak kasar dan mudah retak. Maka dari itu, penting sekali melakukan plesteran untuk tiap proyek bangunan.
Plesteran yang baik biasanya memiliki campuran semen dan pasir yang tepat agar kuat, tidak mudah terkelupas, serta tahan terhadap perubahan cuaca.
Konstruksi Baja
Istilah konstruksi ini merujuk pada penggunaan baja sebagai material utama struktur bangunan.
Konstruksi baja sering digunakan karena sifatnya kuat, fleksibel, dan tahan lama. Selain itu, baja bisa dipasang lebih cepat dibanding beton bertulang.
Adapun contoh penerapan konstruksi baja bisa Anda temukan pada gedung bertingkat, jembatan, stadion, hingga gudang industri.
Meski lebih mahal dibanding kayu, konstruksi baja terbukti lebih efisien untuk jangka panjang.
Proyek Turnkey
Turnkey merupakan sistem kontrak di mana kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap seluruh tahapan proyek, mulai dari desain, perencanaan, pembangunan, hingga bangunan siap dipakai.
Pemilik proyek hanya perlu “menyerahkan kunci” ketika bangunan sudah selesai, sesuai istilah “turn the key”.
Sistem ini banyak digunakan untuk proyek skala besar, seperti pembangunan hotel, apartemen, atau pusat perbelanjaan.
Keunggulan dari proyek turnkey yaitu pemilik proyek tidak perlu repot mengurus detail teknis, hanya saja kekurangannya yaitu biaya bisa lebih tinggi karena semua tanggung jawab ada di pihak kontraktor.
Itulah beberapa istilah dasar dalam dunia konstruksi yang perlu Anda ketahui. Bagi Anda yang berniat ingin bangun atau renovasi rumah, bisa percayakan ke MBD Kontraktor saja!
Dijamin pengerjaannya cepat, rapi, dan hasilnya sesuai keinginan Anda. Jika tidak tahu istilah konstruksi, tim MBD Kontraktor akan bantu Anda untuk memahaminya.
Tertarik menggunakan jasa kontraktor dari MBD Kontraktor? Anda bisa langsung hubungi melalui nomor berikut: