Apa Itu Quality Control – Memulai proyek konstruksi perlu perencanaan dan perhitungan yang detail dan matang agar saat masuk ke tahap pengerjaan bisa berjalan lancar tanpa perlu mengalami berbagai kendala.
Namun perencanaan yang sudah direncanakan di awal sebelum memulai proyek belum tentu bisa membuat pengerjaan berjalan lancar.
Pasti ada saja hambatan yang terjadi di lapangan seperti:
- Cuaca yang tiba-tiba hujan
- Pengiriman material yang datangnya terlambat
- Tukang bangunan yang kurang terampil saat bekerja
- Koordinasi tim yang tidak efektif
Kalau proyek konstruksi mengalami hambatan-hambatan seperti tersebut, bisa-bisa pengerjaan proyek jadi tertunda dan membuat jadwal jadi molor.
Makanya dalam proyek konstruksi memerlukan yang namanya quality control selama pengerjaan berlangsung.
Bagi Anda yang merupakan orang awam pastinya bingung, apa itu quality control?
Biar tidak bingung, Anda bisa simak pembahasan artikel MBD Kontraktor kali ini yang akan membahas lebih lengkap apa itu quality control serta cara melakukannya.
Simak pembahasan artikel kali ini sampai habis buat cari tahu penjelas quality control dalam proyek konstruksi.
Baca Juga: Istilah Konstruksi Bangunan yang Perlu Kamu Tahu!
Apa Itu Quality Control dalam Proyek Konstruksi?

Seperti yang Anda tahu, proyek konstruksi mau itu renovasi atau bangun baru memerlukan effort serta biaya yang tidak sedikit.
Makanya sebelum memulai proyek perlu melakukan perencanaan seperti membuat RAB atau menentukan ruang lingkup kerja yang akan dilakukan.
Selain perencanaan, juga perlu melakukan quality control saat proyek konstruksi sedang berlangsung.
Jika bingung apa itu quality control, Anda bisa simak penjelasannya lebih detail di pembahasan berikut ini!
Mengenal Apa Itu Quality Control
Quality control merupakan serangkaian proses untuk memastikan seluruh pekerjaan yang dilakukan di lapangan telah sesuai dengan standar teknis, desain, regulasi, dan kebutuhan pemilik proyek.
Adapun tahapan quality control yaitu mulai dari tahap persiapan, pembelian material, pengerjaan struktur, finishing, hingga serah terima proyek.
Bisa dibilang dengan melakukan quality control dapat mencegah berbagai kesalahan yang terjadi di lapangan.
Biasanya quality control dilakukan oleh pengawas proyek, site engineer, atau tim khusus lainnya yang bertugas mengontrol kualitas tiap tahap pekerjaan.
Seperti yang Anda tahu kalau proyek konstruksi melibatkan banyak pihak, material, hingga tahapan teknis lainnya.
Jadi, kalau tidak melakukan quality control saat proyek berlangsung, bisa-bisa menimbulkan berbagai kesalahan yang fatal. Walaupun kesalahannya kecil, namun bisa menyebabkan kesalahan besar yang membuat pemilik proyek jadi rugi.
Ada beberapa alasan mengapa quality control sangat penting dan harus dilakukan, di antaranya:
- Memastikan bangunan aman dan sesuai standar SNI
- Menghindari pemborosan material dan biaya tambahan
- Menjaga reputasi kontraktor
- Melindungi hak klien agar mendapatkan hasil terbaik sesuai perjanjian
- Mengurangi risiko kegagalan struktur yang fatal
Selain menjaga kualitas tiap tahapan proyek, ada tujuan lain dari quality control. Anda bisa simak tujuan lainnya di pembahasan berikut ini, ya!
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengajukan Komplain ke Kontraktor dengan Benar?
Tujuan dari Quality Control
Quality control tentunya punya tujuannya. Simak beberapa tujuan dari quality control berikut ini:
- Memastikan Hasil Proyek Sesuai Standar
Tujuan utama dari quality control yaitu memastikan hasil proyek konstruksi dikerjakan sesuai standar dan aman saat dihuni.
Tidak hanya hasil proyek, quality control juga memastikan seluruh elemen konstruksi dibangun sesuai standar teknis yang berlaku seperti SNI atau kode bangunan lainnya.
Jika quality control tidak dilakukan yang ada material dipasang asal-asalan, campuran beton tidak sesuai mutu, atau pemasangan struktur tidak presisi.
Hal tersebut bisa menimbulkan masalah serius yang fatal seperti struktur bangunan yang retak, atap bocor, bahkan kegagalan pada hasil bangunan.
Makanya penting sekali melakukan quality control agar mencegah berbagai masalah saat pengerjaan berlangsung, sehingga hasil bangunan lebih kuat dan tahan lama.
- Mengurangi Risiko Kesalahan atau Perbaikan Ulang
Kesalahan dalam pengerjaan konstruksi bisa menimbulkan kerugian dari segi waktu dan biaya. Contohnya, kesalahan saat memasang keramik atau pemasangan tulang yang tidak sesuai gambar.
Jika kesalahan tersebut dibiarkan sampai proyek selesai, kontraktor terpaksa harus membongkar dan memperbaiki ulang. Artinya, pemilik proyek harus keluar biaya lagi untuk melakukan perbaikan.
Dengan melakukan quality control bisa mendeteksi kesalahan kecil dari awal sebelum melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya. Semakin sedikit perbaikan ulang, semakin cepat proyek konstruksi diselesaikan dan anggaran yang digunakan lebih efisien.
- Menjaga Kualitas Estetika & Hasil Finishing
Kualitas proyek konstruksi tidak hanya ditentukan oleh kekuatan struktur bangunan, tetapi juga oleh estetika dan hasil finishingnya.
Finishing yang dilakukan asal-asalan seperti pengecatan yang tidak rata, kusen miring, atau nat keramik tidak simetris bisa menurunkan nilai bangunan dan mengganggu kenyamanan penghuni rumah.
Tujuan quality control yaitu memastikan seluruh finishing dikerjakan rapi, presisi, dan sesuai standar estetika.
Jika tidak melakukan quality control, hasil akhir bangunan bisa jauh dari ekspektasi klien meskipun struktur bangunan sudah bagus.
Baca Juga: Cara Mengontrol Kualitas Pekerjaan Kontraktor Tanpa Ribet
Bagaimana Cara Melakukan Quality Control yang Benar?

Setelah membahas mengenai apa itu quality control, kali ini akan membahas lebih detail bagaimana cara melakukan quality control yang benar. Simak beberapa caranya berikut ini!
Membuat Rencana Kerja Sejak Awal
Quality control dimulai sebelum pengerjaan proyek dikerjakan. Kontraktor harus membuat RAB dan timeline yang detail, gambar kerja yang lengkap, dan SOP untuk tiap tahapan.
Dokumen tersebut nantinya menjadi acuan pengawas di lapangan. Semakin jelas perencanaannya, semakin kecil risiko kesalahan saat pekerjaan berlangsung.
Mengecek Kualitas Material Sebelum Digunakan
Material yang kualitasnya buruk bisa merusak keseluruhan struktur bangunan, meskipun tukang sudah bekerja sesuai rencana. Maka dari itu, pemilik proyek perlu melakukan pengecekan pada:
- Kekuatan dan mutu beton
- Kualitas pasir dan batu bata
- Besi tulangan (ukuran, kondisi, standar SNI)
- Material finishing
Catat semua material yang masuk, pastikan sesuai spesifikasi dan jumlahnya tepat.
Baca Juga: Keuntungan Memilih Kontraktor Lokal untuk Proyek Rumah Tinggal
Mengawasi Pekerjaan Secara Rutin
Pengawasan yang dilakukan secara rutin merupakan kunci utama agar standar kualitas tetap terjaga. Supervisor atau mandor harus melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengecek cara kerja tukang
- Memastikan pekerjaan mengikuti gambar kerja
- Mengukur level, jarak, dan dimensi bangunan secara berkala
- Memastikan penggunaan alat yang tepat
Jangan lupa untuk melakukan dokumentasi hasil pengawasan dengan foto harian agar mudah dievaluasi.
Membuat Daftar Checklist Quality Control
Proyek konstruksi banyak tahapan, seperti pondasi, struktur, dinding, plafon, hingga finishing. Setiap tahap harus memiliki checklist QC yang berbeda, misalnya:
- Tahap pondasi: kedalaman sesuai, galian rapi, beton sesuai mutu
- Tahap struktur: ukuran balok & kolom, tulangan sesuai gambar
- Tahap finishing: cat rata, lantai tidak hollow, kusen terpasang presisi
Dengan adanya checklist membantu semua pekerjaan tereksekusi konsisten, jadi bukan asal selesai saja.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat melakukan quality control jika ada proyek konstruksi.
Bagi Anda yang tidak punya waktu untuk melakukan quality control, bisa banget buat pakai jasa kontraktor dari MBD Kontraktor yang terbukti berpengalaman dan terpercaya.
Kami telah mengerjakan berbagai proyek konstruksi, mulai dari skala yang besar hingga kecil, jadi Anda tidak perlu lagi ragukan hasilnya.
Tertarik? Anda bisa klik KONSULTASI GRATIS untuk mulai konsultasi bersama tim kami!







