Renovasi Rumah Tanpa Bongkar Total – Sebelum melakukan renovasi, ada baiknya Anda perlu cek terlebih dahulu kondisi kerusakannya, apakah termasuk parah atau ringan.
Walaupun kondisi kerusakannya masih terbilang ringan, Anda harus segera melakukan renovasi sebelum kondisinya makin parah.
Jika kondisi kerusakannya sudah parah, yang ada biaya renovasi makin mahal karena harus direnovasi total.
Selain itu, proses renovasi total juga membutuhkan waktu yang lama, tentunya Anda harus mencari hunian sementara sampai renovasinya selesai.
Sebenarnya Anda bisa saja melakukan renovasi rumah tanpa bongkar total, namun pastikan kembali kondisi kerusakannya seperti apa.
Apakah kondisinya memungkinkan untuk renovasi rumah tanpa bongkar total atau harus dibongkar total?
Untuk dari segi biaya tentunya lebih hemat renovasi tanpa perlu dibongkar total.
Tidak jarang pemilik rumah melakukan renovasi dan memilih tidak dibongkar walaupun seharusnya melakukan renovasi total.
Kalau Anda ingin melakukan renovasi, bisa simak pembahasan berikut untuk cari tahu apakah kondisi rumah Anda memenuhi kriteria renovasi tanpa perlu bongkar total atau tidak.
Baca Juga: Mau Renovasi Rumah? Berikut Inspirasi Warna Cat Rumah yang Perlu Dicoba!
Mau Renovasi Rumah Tanpa Bongkar Total? Cek Kondisinya Dulu!
Renovasi tidak boleh dilakukan sembarangan, perlu perencanaan yang matang agar kondisi kerusakannya tidak semakin fatal dan menghindari terjadinya over budget.
Makanya penting sekali untuk melakukan cek kondisi terlebih dahulu agar bisa tahu apakah rumah Anda harus direnovasi total atau tidak.
Jika Anda ingin renovasi rumah tanpa bongkar total bisa saja, namun balik lagi seperti apa kondisi rumahnya?
Anda bisa simak pembahasan berikut yang membahas kondisi rumah yang tidak perlu renovasi total.
Struktur Bangunan Rumah Masih Kokoh
Pertimbangan paling utama sebelum melakukan renovasi yaitu dengan mengecek kondisi struktur bangunan rumah, apakah masih kokoh atau tidak?
Kalau dinding utama dan pondasi bangunannya masih kokoh, maka tidak perlu renovasi total. Anda hanya perlu merenovasi bagian tertentu yang sudah rusak saja.
Misalnya atap bocor, plafon retak, atau kusen kayu yang sudah lapuk dimakan rayap.
Selain menghemat biaya, renovasi yang tidak dibongkar total dapat menjaga keaslian tampilan rumah seperti awal dibangun.
Atap Rumah Mengalami Bocor
Masalah yang paling sering dialami oleh pemilik rumah yaitu atap bocor!
Jika sudah masuk musim hujan, disarankan melakukan renovasi atap rumah agar air hujan tidak masuk ke dalam rumah.
Untuk renovasi atap rumah yang bocor tidak perlu bongkar total, Anda hanya cukup mengganti atap atau genteng, dan jangan lupa menggunakan lapisan waterproofing.
Intinya, selama rangka atap tidak mengalami kerusakan yang parah, Anda hanya perlu melakukan renovasi ringan saja!
Dinding Rumah Mengalami Retak
Kebanyakan pemilik rumah sering khawatir jika menemukan dinding retak, dan akhirnya mereka memutuskan melakukan renovasi total.
Padahal, tidak semua dinding yang retak berarti kondisi kerusakannya parah. Bisa saja retakan pada dinding rumah hanyalah retakan kecil yang disebabkan hasil finishing kurang bagus.
Untuk mengatasi masalah dinding rumah yang retak, Anda hanya perlu menambalnya dengan menggunakan semen khusus atau plester. Setelah itu, lakukan pengecatan ulang agar terlihat rapi.
Namun, kalau retakan dinding yang Anda temukan terlihat besar, melebar, dan memanjang, barulah Anda lakukan renovasi total!
Anda bisa konsultasi terlebih dahulu ke tim jasa renovasi untuk memastikan apakah perlu renovasi total atau tidak.
Baca Juga: Penyebab Renovasi Rumah Lama Selesainya
Tata Letak Ruangan Kurang Tepat
Alasan melakukan renovasi bukan hanya karena kondisi rusak saja. Anda juga bisa renovasi jika tata letak ruangan rumah kurang tepat atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Contohnya, ruangan dapur yang sempit atau ruang tamu yang terlalu kecil. Kondisi seperti itu tidak perlu renovasi total.
Solusi yang bisa Anda lakukan yaitu menambahkan sekat, memindahkan pintu, atau menggabungkan dua ruangan kecil menjadi satu agar terlihat luas.
Dengan solusi tersebut, fungsi ruangan jadi lebih optimal tanpa perlu renovasi total.
Tampilan Rumah Terlihat Jadul
Jika rumah Anda terlihat jadul, Anda bisa mengubah tampilannya lebih modern dan menyesuaikan tren terbaru. Biasanya untuk mengubah tampilan rumah seperti itu tidak perlu renovasi total.
Anda hanya perlu mengganti warna cat dinding, memperbarui lantai, memasang wallpaper dinding atau mengganti pintu dan jendela.
Walaupun proses renovasinya terlihat sederhana, namun bisa memberikan tampilan rumah yang lebih fresh dan modern.
Itulah beberapa kondisi rumah yang bisa direnovasi tanpa perlu bongkar total!
Untuk estimasi biaya renovasi rumah tanpa bongkar total lebih hemat dibanding renovasi total.
Simak pembahasan berikut untuk cari tahu estimasi biaya renovasinya!
Baca Juga: Langkah – Langkah Persiapan Renovasi Rumah yang Tepat
Estimasi Biaya Renovasi Rumah Tanpa Perlu Bongkar Total
Mau renovasi rumah tanpa bongkar total, tapi bingung berapa estimasi biayanya? Anda bisa simak pembahasan berikut untuk cari tahu estimasi biayanya!
Biaya Renovasi Atap Rumah
Atap merupakan bagian rumah yang paling sering mengalami kerusakan, terutama jika sudah masuk musim hujan, rawan mengalami kebocoran!
Berikut ini estimasi biaya untuk renovasi atap rumah yang perlu Anda ketahui agar bisa menyiapkan dananya:
- Perbaikan kecil termasuk mengganti genteng retak dan memasang kembali genteng yang bergeser, biasanya membutuhkan biaya Rp100.000 – Rp300.000 per meter persegi
- Mengganti rangka atap biasanya membutuhkan biaya Rp250.000 – Rp500.000 per meter persegi
Biaya Renovasi Dinding Rumah
Biasanya dinding rumah sering mengalami kerusakan, misalnya seperti retak ringan, cat dinding mengelupas, atau lembab karena rembesan.
Untuk kondisi dinding seperti itu, Anda tidak perlu renovasi total, cukup melakukan perbaikan finishing saja. Berikut estimasi renovasinya:
- Menambal retakan kecil pada dinding sekaligus mengecat ulang, membutuhkan biaya Rp50.000 – Rp80.000 per meter persegi
- Memperbaiki dinding lembab sekaligus menggunakan lapisan waterproofing membutuhkan biaya Rp100.000 – Rp150.000 per meter persegi
Biaya Renovasi Lantai Rumah
Seiring berjalannya waktu, lantai rumah bisa terlihat kusam atau mengalami retak. Untuk memperbaikinya, Anda tidak perlu melakukan renovasi total, cukup mengganti keramik yang rusak saja.
Berikut estimasi biaya renovasi lantai rumah yang perlu Anda ketahui:
- Mengganti keramik berkisar Rp150.000 – Rp300.000, biaya tersebut sudah termasuk upah tukang dan menggunakan material standar
- Memasang vinyl atau lantai kayu berkisar Rp200.000 – Rp400.000 per meter persegi
Terkadang walaupun sudah ada estimasi biaya dan RAB, masih saja ada pemilik rumah yang mengalami over budget karena melakukan beberapa kesalahan.
Simak beberapa kesalahan berikut ini yang harus Anda hindari saat melakukan renovasi rumah!
Baca Juga: Estimasi Biaya untuk Renovasi Rumah
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Renovasi Rumah
Ada beberapa kesalahan yang jarang diketahui pemilik rumah saat melakukan renovasi. Adapun kesalahan tersebut yaitu:
- Tidak membuat rencana anggaran biaya (RAB)
- Mengabaikan kondisi struktur bangunan rumah
- Menggunakan material yang kurang berkualitas
- Tidak mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan ruangan
- Tidak menggunakan jasa renovasi rumah
Jika Anda ingin renovasi tanpa bongkar total namun takut over budget, Anda bisa gunakan jasa renovasi rumah yang berpengalaman dan terpercaya.
MBD Kontraktor hadir membantu Anda untuk merenovasi rumah jadi lebih nyaman, kokoh dan tahan lama!
Tertarik untuk menggunakan jasa renovasi rumah dari MBD Kontraktor? Anda bisa langsung hubungi tim kami melalui nomor berikut: