Apa Itu RAB – Dalam proyek konstruksi, mau itu bangun atau renovasi, sangat berisiko mengalami berbagai masalah.
Adapun masalah yang sering terjadi dalam proyek konstruksi yaitu:
- Waktu pengerjaan yang terlambat dan tidak sesuai timeline
- Material bngunan yang dipilih tidak sesuai dan kurang berkualitas
- Adanya perbedaan di gambar kerja dan saat pelaksanaannya
- Biaya yang tiba-tiba membengkak saat proyek berlangsung
- Pekerja lapangan mengalami kecelakaan saat bekerja
Beberapa masalah tersebut tentunya berdampak besar pada hasil pembangunan maupun renovasi, yang mana tidak sesuai harapan Anda.
Selain hasilnya yang tidak sesuai harapan, masalah-masalah tersebut tentunya dapat menimbulkan kerugian dari segi waktu hingga biaya.
Tentunya Anda tidak mau mengalami hal seperti itu, kan?
Solusi untuk mengatasi berbagai masalah dalam proyek konstruksi yaitu dengan membuat perencanaan yang matang!
Salah satu perencanaan yang harus Anda lakukan yaitu membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Mungkin bagi Anda yang belum pernah dengar atau baru pertama kali punya proyek konstruksi masih bingung apa itu RAB?
Biar tidak bingung mengenai apa itu RAB, Anda bisa simak pembahasan artikel MBD Kontraktor kali ini, ya.
Tidak hanya membahas penjelasan apa itu RAB, artikel kali ini juga akan jelasin bagaimana cara membuat RAB yang benar agar meminimalisir berbagai masalah saat proyek konstruksi berlangsung.
Simak lebih lengkap pembahasan lebih detailnya berikut ini!
Baca Juga: Cara Membuat RAB Pembangunan Rumah
Cari Tahu Pengertian Apa Itu RAB?

Dalam proyek konstruksi, pembuatan RAB sangatlah penting. Jika tidak ada RAB, proyek berjalan tanpa arahan, dan mengakibatkan biaya membengkak atau proyek berhenti di tengah jalan karena kehabisan biaya.
Sekilas dari penjelasan di atas bisa disimpulkan kalau Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangatlah penting dan diperlukan dalam proyek konstruksi, mau itu bangun atau renovasi.
Untuk lebih detailnya lagi mengenai apa itu RAB, jadi RAB merupakan dokumen perencanaan yang isinya berupa rincian seluruh kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek konstruksi.
Adapun kebutuhan biaya tersebut yaitu:
- Material bangunan
- Upah tukang bangunan
- Biaya tak terduga
Semua biaya tersebut dirincikan secara detail di dalam RAB agar Anda bisa tahu berapa estimasi biaya yang dibutuhkan.
Bisa dibilang Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan “peta keuangan proyek”. Dokumen tersebut sangat membantu semua pihak, mulai dari pemilik proyek, kontraktor, hingga tukang bangunan.
Mungkin Anda bertanya – tanya, “lalu apa kegunaan dan tujuan dari pembuatan RAB tersebut?”
Anda bisa simak pembahasan berikut untuk lebih detailnya mengenai kegunaan dan tujuan dari pembuatan RAB.
Fungsi & Tujuan Pembuatan RAB
Sebenarnya fungsi dan tujuan pembuatan RAB ini sangatlah penting, seperti di pembahasan sebelumnya kalau RAB merupakan “peta keuangan proyek”.
Untuk lebih detailnya mengenai fungsi dan tujuan pembuatan RAB, Anda bisa simak penjelasannya berikut:
Mengetahui Total Kebutuhan Biaya Proyek
Fungsi RAB yaitu untuk mengetahui berapa total biaya yang Anda butuhkan untuk membangun atau merenovasi dari awal hingga akhir (finishing).
Dalam RAB, semua kebutuhan dicantumkan secara detail, mulai dari material bangunan, upah tukang bangunan, sewa peralatan, hingga biaya tak terduga.
Dengan adanya RAB yang akurat, Anda bisa menyiapkan biaya sesuai kebutuhan dan menghindari kekurangan anggaran saat proyek berlangsung.
Jika RAB yang dibuat asal-asalan, yang ada biaya membengkak hingga proyek terhenti karena biayanya tidak cukup.
Selain membantu Anda menyiapkan biaya, RAB juga dapat membantu Anda untuk mengalokasikan biaya ke setiap tahapan pekerjaan, sehingga bisa berjalan secara bertahap.
Dapat Mengontrol Pengeluaran Biaya
Selain bisa memberikan estimasi kasar mengenai kebutuhan biaya proyek konstruksi, RAB juga berfungsi sebagai alat kontrol keuangan selama proyek berjalan.
Setiap biaya yang keluar harus disesuaikan kembali dengan nilai yang ada di RAB, jadi kalau nantinya ada perbedaan, pihak kontraktor bisa segera melakukan evaluasi agar tidak mengalami over budget.
Selain bisa mengontrol biaya pengeluaran, RAB juga membantu pihak kontraktor dan pemilik proyek untuk menganalisis efisiensi biaya.
Jika ada bagian proyek yang terlalu mahal atau tidak sesuai dengan RAB, bisa melakukan efisiensi biaya agar proyek tetap berjalan sesuai RAB tanpa mengurangi nilai fungsional bangunannya.
Baca Juga: Cara Membaca RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang Benar
Menjadi Acuan dalam Proses Pembayaran
Dalam proyek konstruksi, mau itu skala menengah hingga besar, biasanya pembayaran bisa dilakukan secara bertahap (termin) sesuai progres pekerjaannya. Hal tersebut tentunya membutuhkan RAB.
RAB dijadikan acuan untuk menentukan berapa nilai pekerjaan yang sudah diselesaikan di tiap tahapan, dan berapa biaya yang layang dibayarkan kepada kontraktor.
Contohnya, tahap pekerjaan mencapai 50% dari total proyek, maka pembayaran dilakukan berdasarkan nilai 50% dari total biaya yang ada di RAB.
Dengan sistem ini, arus kas proyek jadi lebih teratur dan transparan sehingga semua pihak bisa tahu biayanya.
Selain itu, sistem pembayaran tersebut juga membantu tim pengawas untuk mengecek kembali progres pekerjaan secara objektif di lapangan.
Selain ketiga poin di atas, ada fungsi dan tujuan RAB yang lain perlu Anda tahu, di antaranya:
- Untuk mencegah konflik atau kesalahpahaman antara pemilik proyek dan kontraktor
- Menjadi alat evaluasi dan dokumentasi
- Sebagai acuan dasar untuk negosiasi
- Membantu pemilik proyek dan kontraktor mengambil keputusan sekaligus merencanakan strategi
Baca Juga: Cara Buat RAB Bangun Rumah Excel dengan Benar
Bagaimana Cara Membuat RAB yang Benar?
Setelah membahas mengenai apa itu RAB, maka kali ini akan membahas cara membuat RAB yang benar agar Anda bisa meminimalisir berbagai masalah yang bisa saja terjadi saat proyek berlangsung.
Berikut cara membuat RAB yang perlu Anda ketahui:
Memahami Gambar Kerja & Desain

Cara pertama yang perlu Anda lakukan saat membuat RAB yaitu pahami terlebih dahulu gambar kerja dan spesifikasi material yang akan digunakan.
Desain arsitektur, struktur bangunan, hingga MEP harus dibuat dengan jelas. Dari situ, Anda bisa tahu berapa luas bangunan, jumlah ruangan yang bisa dibuat, jenis material yang digunakan, dan detail pekerjaan lainnya.
Membuat Daftar Pekerjaan dengan Rinci
Setelah memahami gambar kerja dan desain, Anda bisa buat daftar pekerjaan dengan rinci, mulai dari awal hingga akhir proyek.
Jika bingung bagaimana cara membuat daftar pekerjaan dalam RAB, berikut ini list-nya:
- Pekerjaan persiapan (pengukuran, pembersihan lahan, dan pondasi)
- Pekerjaan struktur (pondasi, sloof, kolom, balok, lantai)
- Pekerjaan arsitektur (dinding, plesteran, lantai, plafon, cat)
- Pekerjaan mekanikal dan elektrikal (listrik, air, sanitasi)
- Pekerjaan finishing dan lanskap
Semakin detail daftar pekerjaan yang Anda buat, maka semakin akurat hasil RAB yang dibuat!
Menghitung Volume Setiap Pekerjaan

Selanjutnya Anda perlu menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar kerja yang telah dibuat. Adapun contohnya yaitu:
- Plesteran dinding = panjang x tinggi dinding
- Lantai keramik = panjang ruangan x lebar ruangan
- Pengecatan = luas dinding + plafon
Perhitungan volume akan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan untuk mendapatkan total biaya per item.
Pastikan Anda menggunakan satuan yang tepat (m², m³, atau unit) dan mencatat semuanya secara rapi agar mudah dicek kembali.
Selain ketiga poin di atas, ada cara lain yang juga perlu Anda lakukan saat membuat RAB, di antaranya:
- Menggunakan Analisa Harga Satuan (AHSP) yang dikeluarkan Kementerian PUPR atau bisa sesuaikan dengan kondisi di lapangan
- Menghitung total biaya dan dana cadangan
- Menyusun RAB dengan rapi dan terstruktur
- Review dan cek kembali RAB yang telah dibuat
Jika Anda masih bingung penjelasan detail mengenai apa itu RAB atau tidak tahu cara membuat RAB yang benar, Anda bisa kerja sama dengan jasa kontraktor yang berpengalaman dan terpercaya saja!
MBD Kontraktor siap bantu Anda yang masih kebingungan apa itu RAB dan cara membuatnya. Nantinya tim kami akan bantu Anda mulai dari awal sampai akhir, sehingga Anda tidak perlu kebingungan lagi.
Tertarik bekerja sama dengan MBD Kontraktor? Anda bisa klik link ini untuk memulai konsultasi GRATIS!
 
	






