Inovasi Jepang – Secara geografis, Jepang terletak di pertemuan beberapa lempeng tektonik utama yang berada di sepanjang wilayah Ring of Fire, sebuah kawasan yang dikenal dengan aktivitas seismik yang tinggi.
Kondisi ini membuat Jepang menjadi salah satu negara paling rawan terhadap gempa bumi di dunia. Namun, tantangan geografis ini justru mendorong Jepang untuk menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi dan rekayasa sipil, terutama dalam hal mitigasi bencana.
Jepang telah mengembangkan berbagai teknologi canggih seperti sistem peringatan dini gempa bumi, konstruksi bangunan tahan gempa, dan infrastruktur yang dirancang khusus untuk meminimalkan dampak gempa.
Inovasi Jepang Sangat Canggih
Masyarakat Jepang sangat terlatih dalam menghadapi situasi darurat, dengan simulasi bencana yang rutin dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan yang tinggi. Inovasi-inovasi ini bukan hanya sekadar respon terhadap risiko, tetapi juga merupakan cerminan dari budaya Jepang yang menghargai keselamatan dan ketahanan.
Dengan demikian, meskipun terletak di zona yang berbahaya, Jepang terus berupaya menjaga keamanan dan kesejahteraan warganya melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.
Keadaan ini membuat Pemerintah Jepang mengajak masyarakatnya untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut. Pemerintah aktif memberikan edukasi dini menyelamatkan diri dari gempa sampai membuat bangunan dengan teknologi infrastruktur khusus anti gempa.
Baca Juga : Tips Sebelum Desain Rumah Biar Kelihatan Bagus
Salah satunya adalah gedung yang terletak di Kota Nomi, Prefektur Ishikawa di Jepang. Inovasi Jepang ini menggunakan teknologi serat karbon yang mengelilingi gedung yang membuatnya mirip seperti jaring laba-laba. Serat karbon tersebut berfungsi untuk menahan guncangan dari gempa bumi.
Bangunan ikonik ini bernama Fa-bo merupakan kantor milik Komatsu Seiren sebuah produsen kain di Jepang. Bangunan ini dirancang arsitek terkenal di dunia, Kengo Fuma.
Fa-bo selesai dibangun pada tahun 2016 silam dan mendapatkan penghargaan bangunan tahan gempa dari serat karbon untuk pertama kalinya.
Baca Juga : Alasan Mengapa Harus Menggunakan Jasa Kontraktor Bangunan
Tata letak kantor memang berada di zona aktif rawan gempa, atas kebutuhan tersebut Kuma merenovasi gedung tersebut dengan menambah ratusan serat karbon. Fungsinya adalah sebagai penahan struktur bangunan dari berbagai kondisi alam ekstrim, gempa bumi dan banjir.
Menurut ahli bangunan di Jepang berpendapat walaupun ringan dan lembut, penggunaan serta karbon memiliki kekuatan tujuh kali lebih besar daripada besi dan baja.
Menurut ahli bangunan di Jepang berpendapat walaupun ringan dan lembut, penggunaan serta karbon memiliki kekuatan tujuh kali lebih besar daripada besi dan baja. Pada sisi luar bangunan, terdapat ruang hijau yang menggunakan panel keramik berpori serta saluran penerangan alami pada atapnya.
Baca Juga : 12 Bangunan Ini Memiliki Biaya Bangunan Yang Fantastis
“Serat Karbon yang keras dan lentur dapat dimanfaatkan akan membuat bangunan tahan gempa”, kata Shun Horiki , arsitek utama proyek tersebut.
Dalam pembangunanya, tim menanam 1031 serat karbon. “Prinsipnya cukup sederhana”, kata Horiki. “Saat bangunan terguncang kesebelah kiri, batang sebelah kanan akan menariknya ke belakang dan sebaliknya”.
Selain itu, Gedung ini menampilkan showroom dan workshop terbuka yang membuat pengunjung semakin tertarik pada kerajinan kain. Viewnya juga tidak kalah menakjubkan, Fa-Bo menawarkan pemandangan indah Gunung Haku.
Baca Juga : Membuat Rumah Sendiri, Kira – Kira Susah Engga Ya?
Bangun Rumah yang Terinspirasi dari Inovasi Jepang
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak ada bangunan yang sepenuhnya “kebal” terhadap gempa bumi. Serat karbon, sebagai bahan penguat struktural, memang dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan bangunan terhadap getaran seismik dan mengurangi risiko kerusakan yang terjadi.
Namun, teknologi ini bukanlah jaminan mutlak terhadap semua jenis gempa bumi, terutama jika gempa tersebut memiliki intensitas yang sangat tinggi atau terjadi di wilayah yang rawan dengan pergerakan tanah yang ekstrem.
Faktor-faktor seperti kekuatan gempa, durasi, dan karakteristik tanah di lokasi bangunan juga memainkan peran penting dalam menentukan sejauh mana sebuah bangunan dapat bertahan.
Oleh karena itu, meskipun penggunaan serat karbon dapat memberikan perlindungan tambahan, tetap dibutuhkan pendekatan desain yang komprehensif, termasuk perencanaan struktur yang sesuai dengan standar bangunan tahan gempa dan evaluasi risiko secara menyeluruh, untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh gempa bumi.
Apakah Anda sedang mencari jasa bangun rumah di medan untuk membangun lahan yang dimiliki ? Anda bisa menghubungi kami disini.