Biasanya ketika Anda ingin merenovasi ataupun membangun rumah pasti lebih sering menggunakan jasa pemborong karena biayanya yang cukup murah dan juga pengerjaannya yang sangat cepat.
Banyak juga orang – orang berpikir bahwa kerja pemborong adalah pekerjaan yang sama saja dengan kerja kontraktor, hal tersebut memang benar tetapi ada beberapa perbedaan antara kerja pemborong dengan kerja kontraktor.
Baca Juga : Menghadirkan Pekerjaan Pemborong Solusi Tepat Untuk Proyek
Simak artikel ini, buat Anda jadi mengetahui perbedaan antara kerja pemborong dengan kerja kontraktor!
Kerja Pemborong Adalah Pekerjaan Yang Sama Dengan Kontraktor Tetapi Memiliki Perbedaan!
Ternyata walaupun kerja pemborong sama saja dengan kerja kontraktor, yang mana ahli dalam bidang pembangunan tetapi dua pekerjaan tersebut juga memiliki perbedaan dalam segi banyak hal.
Simak pembahasan berikut ini, agar Anda bisa menentukan ingin memilih menggunakan jasa pemborong atau jasa kontraktor untuk mewujudkan bangunan impian Anda!
1. Sistem Pembayaran yang Berbeda
Dalam hal sistem pembayaran tentunya sangat berbeda antara menggunakan jasa pemborong dengan jasa kontraktor.
Sistem pembayaran kontraktor biasanya terbagi dua cara yaitu ada sistem pembayaran cost and fee yang mana sistem pembayaran ini kontraktor akan mengambil 10% dari nilai proyek sebagai gajinya
Dengan menggunakan sistem cost and fee ini biaya setiap bulannya akan berbeda – beda, bisa saja bulan ini anggarannya lebih kecil dan untuk bulan depan anggaran yang dikeluarkan lebih besar.
Untuk menghindari anggaran biaya yang tidak terduga tersebut biasanya jasa kontraktor harus menyiapkan anggaran dan jadwal sehingga nantinya cash flow proyek bisa terlihat dan client bisa mengetahui berapa biaya anggaran yang perlu dipersiapkan tiap bulannya.
Selain sistem cost and fee, ada sistem termin yang mana sistem ini akan dibagi menjadi empat tahap dalam pembayarannya yang disesuaikan dengan progres proyek.
Jika Anda menggunakan sistem termin dalam pembayaran jasa kontraktor maka Anda harus terlebih dahulu membayar down payment (DP) sebesar 20% – 30% dari nilai kontrak.
Setelah membayar down payment, biasanya kontraktor saat pekerjaannya sudah mencapai 50%, client akan melakukan pembayaran kedua kalinya. Begitu juga pembayaran selanjutnya, disesuaikan dengan termin yang berlaku dan telah disepakati oleh client dan jasa kontraktornya.
Sedangkan sistem pembayaran kerja pemborong adalah sistem pembayaran yang dilakukan secara per hari dan sistem pembayaran borongan.
Untuk sistem pembayaran per hari, sebelumnya Anda harus tahu terlebih dahulu berapa besar upah pekerja pemborong setiap harinya yang ditentukan dengan cara menentukan frekuensi pembayaran yang biasanya sekali setiap minggu.
Disarankan juga sebelum proyek dibangun atau ketika merenovasi rumah, Anda perlu memastikan jumlah bahan material yang diperlukan agar tidak mengganggu proyek pekerjaan yang sedang berjalan.
Selanjutnya ada sistem pembayaran borongan, yang mana sistem ini Anda hanya memberikan informasi dan instruksi apa saja bahan material yang ingin Anda gunakan dan seperti apa bangunan yang Anda inginkan.
Dengan sistem pembayaran borongan material dan upah Anda akan memperoleh keuntungan yaitu, Anda tidak perlu lagi susah payah memikirkan dimana membeli bahan material yang akan digunakan.
Karena sistem pembayaran borongan ini pemborong akan melakukan pembelian bahan material dan melaksanakan pekerjaan yang sesuai Anda inginkan.
Dengan sistem pembayaran borongan ini, Anda juga bebas ingin mengganti desain rumah atau merenovasi rumah sesuai dengan keinginan Anda.
Tetapi Anda harus sering – sering mengawasi proses pembangunan dan pembelian bahan material agar tidak terjadi kecurangan.
Baca Juga : Jasa Kontraktor Medan Terbaik Bergaransi
2. Ruang Lingkup yang Berbeda
Banyak orang mengira bahwa kerja pemborong adalah pekerjaan yang sama dengan kerja kontraktor karena ruang lingkup dua jasa tersebut yang sama sama di bidang pembangunan. Padahal ada beberapa perbedaan diantara kedua jasa tersebut.
Untuk ruang lingkup kontraktor sendiri, jasa kontraktor ini lebih sering mengerjakan proyek pembangunan berskala besar seperti pembangunan mall, gedung perkantoran, dan pembangunan real estate.
Jasa kontraktor berani mengambil proyek – proyek berskala besar tersebut karena mereka merupakan badan usaha yang memiliki lisensi yang resmi.
Tidak hanya mengerjakan proyek pembangunan yang berskala besar saja, jasa kontraktor juga bisa mengerjakan proyek pembangunan rumah hunian.
Dalam proses pengerjaannya, jasa kontraktor akan membuat pertemuan beberapa kali dengan calon client untuk membahas Rencana Anggaran Biaya (RAB) juga membahas Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK).
Kontraktor juga melakukan survey terlebih dahulu, dan saat melakulan survey biasanya kontraktor akan mengukur lebih detail sehingga nantinya ketika perhitungan membuat Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK) lebih akurat.
Dengan menggunakan jasa kontraktor tentunya membutuhkan lebih banyak persiapan dari calon client, hal tersebut membuat pekerjaan jasa kontraktor lebih terstruktur.
Untuk ruang lingkup jasa pemborong sendiri biasanya para pekerja borongan sudah berpengalaman dalam hal mengerjakan pembangunan rumah hunian.
Hal inilah yang menjadi perbedaan antara jasa pemborong dengan jasa kontraktor, yang mana jasa kontraktor mengerjakan dari pembangunan berskala besar hingga rumah hunian.
Sedangkan jasa pemborong biasanya mengerjakan pembangunan rumah hunian yang memiliki budget tidak terlalu besar.
Yang membedakannya juga adalah jasa pemborong tidak mempunyai izin usaha resmi dan tidak berbadan hukum, sedangkan jasa kontraktor sebaliknya.
Hal yang menjadi perbedaan lagi antara jasa pemborong dengan jasa kontraktor yaitu jasa kontraktor membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK).
Sedangkan jasa pemborong tidak membuat RAB dan SPK, yang mana hal tersebut akan menyebabkan risiko yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Berapa Sih Tarif Jasa Kontraktor, Begini Perhitungannya !
Pada Intinya Kerja Pemborong Adalah Pekerjaan yang Sama Dengan Kontraktor
Setelah membaca penjelasan mengenai perbedaan antara jasa kerja pemborong dengan jasa kerja kontraktor, bisa Anda simpulkan bahwa kerja pemborong dengan kerja kontraktor memiliki kesamaan yaitu sama-sama menguasai bidang pembangunan.
Tetapi yang membedakan kerja pemborong adalah tidak mempunyai izin usaha dan tidak berbadan hukum, juga kerja pemborong tidak ada membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan tidak membuat Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK).
Yang mana hal ini sangat beresiko bagi calon client jika jasa kerja pemborong ini melakukan kerugian bagi calon client karena tidak ada perjanjian di atas surat.
Walaupun kerja pemborong ini memang bekerja sangat cepat dan tepat waktu terlebih lagi biayanya yang cukup murah, tetapi Anda perlu pikirkan kembali untuk penggunaan jasa kerja pemborong.
Baca Juga : Memahami Peran Kontraktor Dalam Menjamin Keselamatan Konstruksi
Jika Anda masih ragu memakai jasa kerja pemborong, Anda disarankan menggunakan jasa kerja kontraktor saja.
Hal ini tidak perlu diragukan lagi, walaupun memang prosesnya yang sangat panjang tetapi hasil yang diberikan sangat memuaskan Anda sebagai client.
Rincian biaya yang jelas dan kesesuaian spesifikasi bangunan Anda telah terjamin pastinya tanpa perlu khawatir.
Semua ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan jasa MBD kontraktor yang telah berpengalaman menghandle beberapa client, mulai dari membangun rumah, renovasi rumah dan interior, sampai membuat custom lemari rak sepatu.
Jadi tunggu apalagi? Segera wujudkan impian bangunan Anda dengan memakai jasa kerja kontraktor dari MBD kontraktor! Lebih lanjut bisa kunjungi akun Instagram @mbdkontraktor.