Kamu pernah penasaran tidak, bagaimana cara kerja seorang arsitek kontraktor?
Apakah arsitek kontraktor bekerja hanya sesuai dengan arahan dari sang klien, atau sesuai tahapan dan ketentuan yang berlaku?
Jika kamu penasaran dengan jawabannya, maka kamu bisa simak artikel MBD Kontraktor kali ini!
Artikel MBD Kontraktor kali ini akan membahas tuntas bagaimana cara kerja seorang arsitek kontraktor yang sebenarnya.
Tentunya dengan pembahasan artikel MBD Kontraktor kali ini bisa membuka wawasan kamu mengenai cara kerja seorang arsitek.
Mungkin selama ini kamu hanya tahu kalau cara kerja arsitek hanya membuat desain bangunan sesuai arahan dari klien, kan?
Padahal kenyatannya, cara kerja arsitek tidak hanya sekedar membuat desain bangunan sesuai dengan arahan klien saja.
Ada beberapa tahapan serta ketentuan yang harus dilakukan oleh seorang arsitek kontraktor untuk membuat sebuah desain bangunan.
Penasaran dengan tahapan kerjanya seorang arsitek? Simak lebih lengkap di pembasahan selanjutnya ya!
Baca Juga : Butuh Jasa Kontraktor Bangun Rumah? Berikut Rekomendasinya!
Tidak Hanya Sekedar Mendesain Bangunan, Berikut Cara Kerja Seorang Arsitek Kontraktor!

Seperti di pembahasan sebelumnya, kalau cara kerja seorang arsitek kontraktor tidak hanya sekedar mendesain bangunan sesuai arahan dari klien saja.
Namun ada beberapa tahapan kerja lainnya yang perlu dilakukan oleh seorang arsitek.
Sebelum mendesain bangunan, seorang arsitek kontraktor tentunya perlu membuat kalkulasi agar desain bangunan bisa sesuai dengan semestinya dan sesuai keinginan sang klien.
Tidak hanya itu, seorang arsitek juga perlu sekali berkoordinasi dengan tim lapangan yang akan merealisasikan desain yang telah dibuat oleh arsitek.
Jadi bisa dibilang cara kerja seorang arsitek ada tahapannya tersendiri dalam bekerja.
Dilansir dari Archify, seorang arsitek kontraktor memiliki 6 tahapan dalam bekerja jika sedang mengerjakan proyeknya. Adapun tahapannya yaitu:
1. Membuat Rancangan Konsep
Jadi sebelum membuat desain bangunan, seorang arsitek kontraktor akan mengumpulkan berbagai kebutuhan klien terlebih dahulu.
Selain itu, arsitek akan memenuhi persyaratan pembangunannya terlebih dahulu agar bisa dianalisis.
Hasil analisis tersebut bisa membantu dan mempermudah arsitek untuk membuat desain bangunan atau mengerjakan proyek lainnya.
Selain mengumpulkan berbagai kebutuhan klien, memenuhi persyaratan pembangunan, dan melakukan analisis, seorang arsitek juga perlu mengerjakan beberapa hal lainnya. Diantaranya:
- Membuat rancangan mengenai batasan proyek
- Merencanakan solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang mungkin saja terjadi
- Memahami peraturan pembangunan di lingkungan sekitar
Tidak hanya itu, seorang arsitek juga menyusun berbagai aspek kebutuhan proyek pembangunan, misalnya membuat estimasi biaya.
Baca Juga : Keterampilan yang Dibutuhkan Untuk Kerja di Kontraktor
2. Membuat Pra Rancangan Desain
Jika rancangan konsep telah disetujui oleh klien, maka tahap selanjutnya seorang arsitek harus membuat pola bentuk dari arsitektur bangunan yang nantinya akan dibuat dalam bentuk gambar desain yang memiliki nilai fungsional.
Tidak hanya sekedar membuat pra rancangan desain saja, seorang arsitek kontraktor juga perlu membuat beberapa hal berikut ini:
- Membuat estimasi luas lantai sebuah bangunan
- Menentukan penggunaan bahan material bangunan
- Memahami sistem konstruksi
- Menghitung biaya pembangunan
- Menentukan waktu pelaksanaan dan selesainya
Semua keperluan tersebut harus dicatat dalam bentuk laporan tertulis ataupun gambar pendukung.
3. Melakukan Pengembangan Rancangan
Jika pra rancangan desain sudah disetujui oleh klien, maka arsitek kontraktor bisa lanjut ke tahap selanjutnya yaitu melakukan pengembangan desain.
Adapun desain yang harus dikembangkan oleh arsitek, yaitu:
- Sistem konstruksi
- Struktur bangunan
- Sistem mekanikal dan elektrikal
Selain mengembangkan desain bangunan, seorang arsitek juga harus menentukan bahan material bangunan yang berkualitas dengan mempertimbangkan fungsinya.
Tidak hanya itu, arsitek juga harus mengecek ketersediaan dan biaya bahan matarial bangunan dan menentukan metode konstruksinya.
4. Membuat Gambar Desain
Jika telah membuat konsep rancangannya, maka tahapan selanjutnya yaitu arsitek harus ‘menerjemahkan’ konsepnya dalam bentuk sebuah gambar desain ataupun berupa uraian teknis yang isinya berupa proses pelaksanaan serta pengawasan.
Nantinya gambar desain tersebut berisikan bentuk gambar dan tulisan yang jelas, lengkap, teratur, sesuai dengan perhitungan kuantitas pekerjaan, serta sesuai dengan estimasi biaya pelaksanaan yang telah dibuat.
Baca Juga : Jasa Kontraktor Interior yang Berpengalaman dan Bergaransi
5. Melakukan Proses Pembangunan Konstruksi
Jika semuanya telah beres dan disetujui klien, maka tahap selanjutnya yaitu gambar desain akan dibuat dalam bentuk format dokumen pelelangan.
Adapun format dokumen pelelangannya harus berisikan mengenai:
- Rencana kerja dan syarat teknis pelaksanaan pekerjaan
- Rencana anggaran biaya (RAB)
- Daftar volume (BQ)
Dokumen tersebut nantinya bisa digunakan untuk menentukan serta memberikan tugas ke tim pelaksana konstruksi.
Selain itu juga bisa mempermudah monitoring pembangunan dan menghitung estimasi biaya pelaksanaan pembangunan konstruksi jadi lebih mudah.
6. Rutin Melakukan Monitoring
Jika sudah masuk ke tahap proses pembangunan, seorang arsitek kontraktor tentunya harus rutin memonitoring langsung ke lapangan.
Selain itu, mereka juga perlu melakukan pertemuan dengan klien ataupun ke tim lapangan agar tidak terjadi miskomunikasi.
Jadi bisa kamu simpulkan kalau pekerjaan seorang arsitek tidak hanya sampai membuat desain saja, namun ketika proses pembangunan berlangung juga diperlukan.
Di tahap proses pembangunan, arsitek akan memastikan apakah proses pembangunan konstruksinya berlangsung dengan lancar dan sesuai konsep yang telah dibuat atau tidak.
Dengan melakukan monitoring, proses pembangunan konstruksi jadi lebih cepat selesainya sesuai dengan estimasi waktu yang telah dibuat sebelumnya.
Nah, itulah beberapa 6 tahapan kerja seorang arsitek menurut Archify. Sebenarnya masih ada tahapan kerja lainnya yang dilakukan oleh seorang arsitek.
Berikut ini beberapa cara kerja seorang arsitek kontraktor yang lainnya perlu kamu ketahui, sehingga kamu tidak menganggap kalau seorang arsitek hanya bisa mendesain bangunan saja!
7. Membuat Desain yang Lebih Detail
Seorang arsitek kontraktor akan membuat gambar teknis jika semua konsepnya telah disetujui oleh klien. Adapun gambar teknisnya meliputi:
- Denah bangunan
- Tampak depan, samping, dan belakang bangunan
- Perencanaan pemasangan instalasi air, listrik, dan struktur bangunan
Baca Juga : Rekomendasi Jasa Arsitek Berkualitas dan Berpengalaman
8. Mengurus Perizinan dan Persiapan Proyek
Sebelum melakukan proyek, pastinya perlu sekali mengurus perizinan terlebih dahulu.
Kalau kamu ingin lebih mudah mengurus perizinannya, maka kamu bisa menggunakan arsitek kontraktor yang siap sedia untuk mengurus perizinannya.
Adapun perizinan dan persiapan yang perlu diurus, yaitu:
- Mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan berbagai perizinan lainnya yang masih berkaitan dengan proyek pembangunan
- Melengkapi berbagai macam dokumen teknis yang diperlukan untuk mendapatkan IMB
Sebenarnya tidak hanya mengurus perizinan dan persiapan saja, namun juga perlu mempersiapkan logistik proyek. Misalnya seorang arsitek melakukan pemesanan bahan material bangunan atau mengatur jadwa kerjanya.
9. Melakukan Koordinasi dengan Tim
Seperti di pembahasan sebelumya, seorang arsitek tidak hanya mendesain bangunan saja namun juga ikut berkoordinasi dengan tim lainnya. Misalnya seperti berkoordinasi dengan pekerja bangunan dan tim teknisi.
Dengan berkoordinasi dengan tim lainnya, bisa mempermudah arsitek kontraktor untuk melihat apakah pekerjaaan yang dilakukan sudah sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknis yang telah dibuat atau tidak.
10. Melakukan Pengecekan Proyek
Tahapan kerja terakhir yang perlu dilakukan oleh arsitek kontraktor yaitu melakukan pengecekan proyek pembangunan yang sudah selesai.
Biasanya pengecekan yang dilakukan meliputi:
- Memastikan instalasi listrik, plumbing, dan finishing telah terpasang
- Melakukan serah terima proyek pembangunan yang telah selesai ke klien
Nah, itulah tadi 10 tahapan kerja seorang arsitek kontraktor yang perlu kamu ketahui agar kamu tidak beranggapan kalau pekerjaan seorang arsitek hanya membuat desain bangunan.
Baca Juga : Apa Pekerjaan Arsitek? Berikut Pembahasannya!
Sedang Mencari Jasa Arsitek Kontraktor? Berikut Rekomendasinya!

Bagi kamu yang sedang mencari jasa arsitek kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman, kamu bisa banget buat pilih jasa arsitek dari MBD Kontraktor!
Selain terpercaya dan berpengalaman, jasa arsitek dari MBD Kontraktor juga memberikan berbagai benefit bagi kamu yang menggunakan jasanya.
Penasaran apa saja benefitnya? Kamu bisa hubungi tim MBD Kontraktor sekarang juga melalui nomor kontak di bawah ini:
Segera hubungi sekarang juga untuk mendapatkan berbagai penawaran yang menarik!