Proyek The Line-Arab Saudi, sebagai negara yang terus berinovasi, telah mengumumkan proyek ambisius yang dikenal sebagai “The Line”. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kota pintar masa depan yang revolusioner, memprioritaskan kenyamanan, keberlanjutan, dan kehidupan yang seimbang bagi penduduknya.
Proyek The Line Futuristik yang Mengubah Wajah Dunia di Arab Saudi
Proyek The Line merupakan sebuah smart city yang akan dibangun di Arab Saudi yang berlokasi di Neom tanpa kendaraan mobil, jalan dan emisi karbon. Kota pintar berbentuk horizontal ini memiliki panjang 170 km dan menjadi Arab Saudi Vision di tahun 2030 mendatang.
NEOM, sebuah nama yang mewakili visi masa depan, Inovasi ini digagas oleh Alteza Royal Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dan Ketua Dewan Direksi Perusahaan NEOM.
Baca Juga : The Palm Jumeirah, Konstruksi Pulau Reklamasi Terbesar Di Dunia
Tiga huruf pertama, “NEO”, terinspirasi dari bahasa Yunani Kuno yang berarti ‘baru’, melambangkan semangat untuk menciptakan yang belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan huruf ‘M’, yang menjadi bagian dari NEOM, memiliki arti ganda. Pertama, berasal dari kata “Mustaqbal” yang berarti ‘masa depan’ dan yang kedua, ‘M’ juga menjadi lambang dari Putra Mahkota, Mohammed bin Salman pencetus proyek ini.
NEOM didorong dan didanai oleh Public Investment Fund (PIF), sebuah dana kekayaan berdaulat yang merupakan aset berharga Arab Saudi. PIF telah menjadi kekuatan utama di balik visi NEOM, dengan berinvestasi secara signifikan untuk membangun proyek kota masa depan tersebut.
Baca Juga : Proyek Bangunan yang Gagal Perlu Kamu Ketahui!
Salah satu aspek kunci dari proyek ini adalah konsep kota yang linier, dengan semua kebutuhan sehari-hari yang mudah diakses dan penduduk memiliki berbagai fasilitas umum, seperti pusat kesehatan, sekolah, area rekreasi, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum. Konsep ini dirancang untuk mengurangi kebutuhan akan kendaraan bermotor dan mendorong mobilitas berkelanjutan.
The Line juga akan menjadi kota yang hijau dan berkelanjutan. Rencananya, 70% wilayah kota akan menjadi ruang terbuka yang ditanami dengan pepohonan dan taman, memastikan lingkungan yang sejuk dan menyegarkan. Infrastruktur pintar akan digunakan untuk memantau dan mengelola penggunaan energi secara efisien, mencakup penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang efektif.